Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

18 Juni 2012 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembiayaan
Kredit Kendaraan Anjlok

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Wiwie Kurnia memprediksi transaksi kredit untuk sepeda motor dan mobil akan merosot, masing-masing 50 persen dan 30 persen, tahun ini. Penurunan disebabkan oleh mulai berlakunya aturan batas minimum uang muka kredit kendaraan bermotor, Jumat pekan lalu.

Beleid baru tersebut berupa Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/10/DPNP, yang sudah diteken pada 15 Maret lalu. Isinya perihal penerapan manajemen risiko pada bank yang memberikan kredit pemilikan rumah dan kendaraan bermotor. Aturan itu intinya mewajibkan perbankan mensyaratkan uang muka kredit motor dan mobil masing-masing 25 persen dan 30 persen, mulai 15 Juni 2012.

Produsen kendaraan memperkirakan penjualan mobil dengan harga di bawah Rp 200 juta bakal yang paling terkena dampak kebijakan tersebut. "Padahal ini pasar terbesar, kira-kira 50 persen dari total penjualan," ujar Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia Jongkie Sugiarto.

Toh , perusahaan pembiayaan sudah bersiap. BCA Finance, misalnya. Mereka menyiasati penurunan penjualan dengan memberi kelonggaran pembayaran angsuran pertama bisa dibayarkan sebulan setelah pembayaran uang muka. l


Uang muka kredit mulai 15 juni 2012

motor
25%

mobil
30%

Otomotif
GM Bangun Pabrik Rp 1,4 Triliun

Produsen mobil asal Amerika Serikat, General Motors (GM), akan membangun pabrik baru senilai US$ 150 juta atau Rp 1,4 triliun di Indonesia. Mulai tahun depan, pabrik yang akan dibangun di kompleks produksi GM Pondok Ungu, Bekasi, ini bakal merakit mobil penumpang kecil alias low multipurpose vehicle (low MPV) Chevrolet Spin.

Rencana tersebut terungkap dalam rapat tahunan perusahaan di Detroit, Amerika Serikat, pekan lalu. Chief Executive Officer GM Dan Akerson mengatakan pabrik ini memiliki kapasitas produksi mobil 40 ribu unit per tahun dan menyerap 800 tenaga kerja.

Dalam keterangan tertulisnya, Presiden General Motors Asia Tenggara Martin Apfel mengatakan Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang kebagian jatah produksi The All-New Chevrolet Spin. Komitmen ini pun menegaskan rencana mereka menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di Asia Tenggara. "Chevrolet Spin akan menjadi kendaraan kebanggaan Indonesia," ujarnya.

Bisnis Jamu
Omzet Jamu Capai Rp 13 Triliun

Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia memperkirakan omzet penjualan jamu tahun ini mencapai Rp 13 triliun atau naik sekitar 30 persen dibanding tahun lalu yang hanya Rp 10 triliun. Meski demikian, pencapaian tersebut masih di bawah potensi pasar domestik jamu yang seharusnya mencapai Rp 25 triliun per tahun.

Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia Charles Saerang menilai pengembangan bisnis jamu belum optimal. Apalagi munculnya berbagai produk herbal ilegal menyebabkan industri merugi sekitar Rp 12 triliun. Dia optimistis penjualan jamu bisa mencapai Rp 25 triliun pada 2-3 tahun mendatang.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, nilai impor obat tradisional dan produk herbal tahun lalu mencapai US$ 40,5 juta. Amerika, Malaysia, serta Korea Selatan menjadi tiga negara terbesar pemasok obat tradisional dan produk herbal di pasar domestik. l

Rapat Pemegang Saham
Pergantian Direksi Krakatau Steel

Rapat umum pemegang saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Kamis pekan lalu, mengangkat Irvan Kamal Hakim sebagai Direktur Utama, menggantikan Fazwar Bu­djang. Posisi Irvan sebelumnya sebagai Direktur Pemasaran diisi oleh Yerry, yang selama ini menjabat Direktur Logistik. "Saya berharap bisa bersama-sama membangun yang sudah dirintis dan mengembangkannya bersama grup perusahaan lain," kata Irvan seusai rapat.

Rapat juga menunjuk Imam Purwanto sebagai Direktur Logistik menggantikan Yerry, dan Hilman Hasyim sebagai Direktur Produksi menggantikan Syahrir Syah Pohan. Satu posisi eksekutif baru, yakni Direktur Teknologi dan Pengembangan Usaha, dijabat Widodo Setiadarmadji. Adapun Direktur Keuangan dan Direktur Sumber Daya Manusia tetap dijabat Sukandar dan Dadang Danusiri.

Rapat pemegang saham Krakatau Steel juga memutuskan akan membagikan dividen Rp 238,9 miliar atau 23,36 persen dari laba bersih tahun lalu sebesar Rp 1,023 triliun. Dividen akan dibagikan tunai pada 24 Juli mendatang. Hingga Kamis lalu, saham KRAS (kode emiten Krakatau Steel) malah terkoreksi 30 poin ke level Rp 710 per saham. Jika dihitung dari harga perdana dua tahun lalu, yakni Rp 850, berarti KRAS telah jatuh 16,5 persen. l

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus