Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

25 April 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

EKSPOR
Indonesia Pasok Gas ke Jepang

TOKYO Electric Power Co (Tepco), pemasok sekitar seperempat kebutuhan listrik di Jepang, akan meningkatkan impor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) sebesar 50 persen. Tambahan impor itu untuk mencukupi kebutuhan energi yang hilang akibat gempa bumi dan tsunami pada Maret lalu.

Sebagian pasokan gas alam cair itu akan diimpor dari Indonesia. Pemerintah telah memberi lampu hijau kepada PT Badak NGL di Bontang, Kalimantan Timur, untuk memasok gas ke Negeri Sakura. Menurut Sekretaris Pimpinan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Rudi Rubiandini, pengiriman gas cair ke Jepang melalui pasar spot-tidak melalui sistem ekspor atau kontrak jangka panjang. "Ini karena ada kelebihan produksi, ditender, lalu ada yang bersedia membeli, jadi dikirim ke sana (Jepang)," katanya di Jakarta, Rabu pekan lalu.

Gara-gara gempa dan tsunami, pembangkit tenaga nuklir milik Tepco lumpuh. Pasokan listrik buat masyarakat Jepang pun terganggu. Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Makiko Kikuta telah datang ke Jakarta dan meminta Indonesia menambah pasokan gas dan minyak mentah. Pemerintah Indonesia menolak menambah pasokan minyak karena juga mengimpor minyak. Indonesia hanya akan mempertimbangkan tambahan pasokan gas.

Itu pun dikritik oleh Sekretaris Jenderal Forum Industri Pengguna Gas Bumi Achmad Widjaya, karena industri dalam negeri juga membutuhkan tambahan gas.

KOMODITAS
Emas Semakin Berkilau

HARGA emas terus melambung melampaui US$ 1.500 per ounce setelah Standard & Poor's menurunkan prospek utang Amerika Serikat. Di pasar komoditas Bullion, London, harga emas sempat menyentuh US$ 1.502,32 per ounce, harga tertinggi baru, pada sesai perdagangan pagi, Rabu pekan lalu. Namun, di akhir perdagangan, harga emas ditutup pada US$ 1.499,32. "Investor lebih nyaman memegang emas di tengah tekanan utang Amerika ke zona Eropa," ujar Andrey Kryuchenkov, analis komoditas VTB Rusia, seperti dilansir AFP, Kamis pekan lalu.

Melambungnya harga emas itu melampaui perkiraan banyak analis. Sebelumnya para analis memproyeksikan harga emas bertahan pada US$ 1.600 per ounce pada akhir tahun ini. Berkaca pada tren harga itu, Global Resources Fund mengubah proyeksi harga emas menjadi US$ 2.000 per ounce hingga akhir tahun ini. "Kita sedang berada dalam pasar yang meningkat," ujar Brian Hicks, Manajer Global Resources Fund, seperti dikutip The Street.

PERBANKAN
Himbara Keberatan Bank Pembangunan

HIMPUNAN Bank-bank Negara (Himbara) tak setuju bila pemerintah membentuk bank baru khusus menangani pembiayaan pembangunan. Menurut Ketua Himbara Gatot Suwondo, membuat bank bukan perkara sederhana. "Emangnya gampang bikin bank, modalnya siapa yang nanggung?" katanya di Jakarta, Rabu pekan lalu.

Usul membentuk bank khusus pembangunan datang dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Senin pekan lalu, Ketua Kadin Suryo B. Sulisto mengusulkan pemerintah mendirikan bank pembangunan yang khusus membiayai proyek infrastruktur. Pembiayaan bank itu berbunga murah dan jangka panjang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah merespons usul para pebisnis itu. "Bila Kadin punya konsep, silakan ajukan," kata Yudhoyono.

Indonesia pernah punya Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), yang berfokus membiayai sektor manufaktur dan transportasi. Bank ini sempat kebobolan triliunan rupiah oleh pengusaha Eddy Tansil sampai sekarang masih buron. Bapindo kolaps saat krisis 1998 dan akhirnya digabung dengan empat bank lain menjadi Bank Mandiri.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengatakan pembentukan bank pembangunan perlu kajian terlebih dulu. "Kalau saya, condong mengoptimalkan bank-bank negara yang sudah ada."

PERMINYAKAN
Blok MaduraJadi Rebutan

PENGELOLAAN Blok West Madura semakin keras diperebutkan. PT Pertamina ngotot menguasai seluruh hak konsesi (participating interest) ladang minyak yang terletak di perairan Pulau Madura itu. Tapi pemerintah justru ingin mengalihkan sebagian hak kepemilikan kepada perusahaan lain. "Padahal kami sudah mengajukan keinginan itu berkali-kali kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral," kata juru bicara Pertamina Mochammad Harun di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Saat ini Pertamina memiliki hak kepemilikan 50 persen di Blok West Madura. Kodeco Energy (Korea Selatan) menguasai 25 persen, dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) 25 persen. Kontrak pengelolaan Blok West Madura akan berakhir pada 7 Mei mendatang.

Meski perpanjangan kontrak belum diputuskan, pemerintah berencana mengalihkan hak kepemilikan Kodeco dan CNOOC kepada dua perusahaan lokal, yakni Pure Link Investment Ltd dan PT Sinergindo Citra Harapan.

Menteri Energi Darwin Zahedy Saleh membantah menghalangi Pertamina mengelola Blok West Madura. "Pemerintah mendukung asalkan Pertamina sanggup, dan bukan sekadar ingin. Bila ada komitmen, kenapa tidak?"

PENANAMAN MODAL
Target Investasi Naik Tajam

PEMERINTAH mematok target investasi hingga 2014 naik dua kali lipat menjadi US$ 200 miliar (sekitar Rp 1.800 triliun). Target investasi itu berasal dari pemerintah, belum menghitung andil investasi swasta nasional dan investor asing senilai Rp 1.350 triliun. "Saya optimistis bisa tercapai," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka rapat kerja pemerintah pusat dan daerah bersama para pengusaha di Istana Bogor, Senin pekan lalu. Rapat kerja kelima ini menyusun rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia 2011-2025. Presiden berharap rumusan rencana induk tersebut bisa rampung dan bisa segera diimplementasikan.

Ekonom Universitas Gajah Mada, Sri Adiningsih mengkritik kebijakan pemerintah ini. "Jangan setiap rapat koordinasi isunya berubah sehingga kebijakan yang sudah dibuat berubah lagi," ujarnya. Pemerintah, kata Sri, harus serius membenahi masalah infrastruktur dan menata kelembagaan birokrasi agar ekonomi bergerak.

Menurut Wakil Presiden Boediono, setidaknya ada empat faktor penghambat laju perekonomian Indonesia. Pertama, tumpang-tindih peraturan di pemerintahan. Kedua, kapasitas birokrasi yang lemah. Ketiga, masih maraknya praktek korupsi kolusi, dan keempat, warisan proyek yang terbengkalai.

SISTEM PEMBAYARAN
Bunga Kartu Kredit Ditekan

ASOSIASI Kartu Kredit Indonesia mengusulkan penurunan bunga kartu kredit agar rasio kredit macetnya berkurang. Saat ini tingkat bunga duit plastik itu sangat mahal, 3 hingga 4 persen per bulan atau 36 sampai 48 persen per tahun. Tingginya bunga itu membuat nasabah banyak menunggak pembayaran atau kesulitan melunasinya. "Tingkat bunga kartu kredit masih bisa ditekan sampai 2-3 persen per bulan," kata pengurus Asosiasi Kartu Kredit, Steve Marta, di Bandung, Rabu pekan lalu.

Penurunan tingkat bunga itu dibahas Asosiasi Kartu Kredit dan Bank Indonesia di Kota Kembang pekan lalu. Selain membahas bunga, Asosiasi dan bank sentral membahas pengetatan penawaran kartu kredit dan tata cara penagihannya. Langkah ini menyusul polemik debt collector (penagih utang) dalam sebulan terakhir.

Perbankan nasional merespons positif rencana itu. Menurut Direktur Utama Bank BNI Gatot Suwondo, pengetatan aturan kartu kredit tak akan mempengaruhi kinerja bank. "Kami oke-oke saja," ujarnya. Wakil Direktur Utama Bank BCA Jahja Setiaatmadja juga tidak keberatan. Pengetatan aturan, kata dia, akan membuat bank lebih berhati-hati memilih nasabah kartu kredit.

PERDAGANGAN
Perdagangan Bebas Asean-Australia

PEMERINTAH Indonesia memutuskan akan ikut bergabung dalam kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru (Asean Australia New Zealand-Free Trade Area/AANZFTA). Ratifikasi tersebut akan dilakukan sebelum Asean Summit pada 7 Mei 2011.

Perjanjian perdagangan bebas AANZFTA ini pertama kali diratifikasi oleh Australia, Brunei, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru, Singapura, Filipina, dan Vietnam pada 1 Januari 2010. Dua bulan kemudian Thailand, Laos, dan Kamboja ikut bergabung. Tinggal Indonesia yang belum meratifikasinya. "Kita memang belum menandatangani, jadi belum jalan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis pekan lalu.

Hatta meyakinkan kawasan perdagangan bebas Asean, Australia, dan Selandia Baru bisa menguntungkan Indonesia. "Di situ akan ada transfer teknologi."

Hatta mengatakan pemerintah akan menyiapkan sejumlah langkah, seperti meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Misalnya membangun sarana infrastruktur dan pemberian insentif terhadap jenis produk tertentu. Pemerintah juga akan berusaha menggenjot kemampuan teknologi dan sumber daya manusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus