Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

MOMEN

7 Februari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perdagangan
Ekspor ke Mesir Terhenti

PENGUSAHA Indonesia menghentikan sementara ekspor sejumlah komoditas ke Mesir. ”Mudah-mudahan kerugiannya tidak besar,” kata Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri Wilayah Timur Tengah dan Organisasi Konferensi Islam Fahri Thaib, Rabu pekan lalu.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, rata-rata nilai perdagangan Mesir-Indonesia mencapai US$ 890 juta. Indonesia mengekspor minyak kelapa sawit, karet alam, mebel, mobil, dan kertas. Impor dari Mesir di antaranya fosfat, kapas, tetes tebu, pupuk, kurma, buah-buahan, karpet, dan produk tekstil serta benang katun.

Pemerintah Indonesia dan Mesir sudah merancang pertemuan bisnis pada pertengahan tahun ini. Kemungkinan besar rencana ini batal karena krisis politik yang sedang mengharu negeri itu. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah belum bisa menghitung pengaruh krisis Mesir terhadap perdagangan dan investasi Indonesia. ”Masih terlalu dini,” katanya.

Ekonomi Makro
Inflasi Januari Tinggi

KEKHAWATIRAN Badan Pusat Statistik bahwa inflasi Januari akan melambung tinggi menjadi kenyataan. Lembaga itu mencatat, inflasi Januari menembus 0,89 persen, lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu, 0,82 persen. Masih mahalnya harga beras dan harga pangan lainnya menjadi pemicu utama tingginya inflasi, awal tahun ini. ”Januari memang bulan krusial kenaikan harga barang,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan, Selasa pekan lalu.

Dengan inflasi Januari 0,89 persen, inflasi tahunan (year on year) Januari 2010-Januari 2011 menjadi 7,02 persen, lebih tinggi dibanding inflasi tahunan Desember 2009-Desember 2010 sebesar 6,96 persen. Tahun ini tekanan inflasi diperkirakan masih akan tinggi, seiring dengan krisis pangan global dan ancaman kenaikan harga pangan di dalam negeri.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono mengatakan tingginya ancaman inflasi 2011 membuat tekanan terhadap bank sentral menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) semakin kuat. Namun, katanya, kebijakan menaikkan bunga belum tentu merupakan obat mujarab untuk meredam kenaikan inflasi. Kenaikan bunga acuan justru bisa menjadi insentif bagi investor asing mengucurkan dana lebih besar ke Indonesia. ”Ujungnya, dorongan inflasi menguat lagi,” katanya.

Indonesia-Cina
Defisit Perdagangan Membesar

DEFISIT perdagangan nonmigas Indonesia terhadap Cina terus membengkak. Tahun lalu, ekspor nonmigas Indonesia ke Cina mencapai US$ 14,07 miliar, sedangkan impor dari Cina US$ 19,68 miliar. Secara keseluruhan, total defisit Indonesia dengan Negeri Panda mencapai US$ 5,6 miliar. ”Nilai defisit ini naik sekitar US$ 1 miliar dibanding 2009,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, Senin pekan lalu.

Mari tak terlalu cemas. Alasannya, peningkatan impor barang modal dan bahan baku penolong dari Cina dibarengi penurunan impor dari Jepang dan Amerika Serikat. ”Harga barang modal dari Cina lebih murah dibanding dari kedua negara itu,” katanya. Ia menambahkan, kenaikan impor barang modal dan bahan baku pada 2010 sesuai dengan pertumbuhan industri manufaktur sebesar 4,41 persen, atau empat kali lipat dibanding tahun sebelumnya.

Infrastruktur
Dry Port Belum Siap

PELABUHAN tanpa laut pertama di Indonesia, Cikarang Dry Port Jawa Barat-Bekasi (CDP Jababeka), yang ditargetkan beroperasi pada April mendatang, ternyata baru rampung 6,6 persen. Padahal keberadaan infrastruktur pelabuhan itu penting untuk mendukung Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah semakin sesak. Cikarang dipilih karena merupakan kawasan industri dan penyumbang 60 persen ekspor nasional.

Sejak mulai digagas empat tahun lalu, hingga kini di Cikarang Dry Port Jawa Barat-Bekasi baru bisa terbangun 10 hektare area pelabuhan dari total luas 150 hektare. ”Ada kendala Pembebasan lahan,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Senin pekan lalu. Lahan yang belum dibebaskan berada di Tarum Barat, Bekasi, dan di Lorong 21-26 Tanjung Priok. Menurut Hermanto, pemerintah Kabupaten Bekasi bertanggung jawab membebaskan lahan di Tarum Barat.

Menurut Presiden Direktur Cikarang Dry Port Darmono, pembangunan pelabuhan ekspor-impor ini membutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar, dan merupakan proyek bersama antara perseroan dan PT Kereta Api Indonesia, PT Kereta Api Logistik, dan PT Terminal Koja. ”Kami berusaha agar pembangunannya terus berjalan,” katanya.

Penerbangan
Maskapai Patungan Indonesia-India

PEBISNIS Indonesia dan India sepakat mendirikan maskapai baru bernama PT Pacific Royale, yang akan melayani rute New Delhi-Jakarta. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti Singoyuda Gumay, pendirian perusahaan itu menindaklanjuti penandatanganan 16 kerja sama perdagangan antara pemerintah Indonesia dan India di New Delhi, pekan lalu. ”Dalam kesepakatan diatur ketersediaan slot penerbangan maskapai nasional yang hendak terbang ke India,” katanya, Senin pekan lalu.

Pengusaha yang membidani Pacific Royale antara lain Samudra Sukardi, yang sedang memproses surat izin usaha penerbangan kepada otoritas penerbangan di Indonesia dan India. ”Mudah-mudahan bisa segera diberikan dalam waktu dekat,” kata Samudra.

Periklanan
Rp 60 Triliun Belanja Iklan 2010

INDUSTRI telekomunikasi dan minuman kemasan menjadi penyumbang terbesar belanja iklan 2010. Data konsultan riset The Nielsen Company menunjukkan tahun lalu total belanja iklan mencapai Rp 60 triliun. Belanja iklan industri telekomunikasi Rp 5,5 triliun, dan industri minuman Rp 7 triliun. Sisanya dari sektor lain, seperti industri mobil, peralatan rumah tangga, dan industri keuangan.

Susu pertumbuhan merupakan penyumbang terbesar belanja iklan industri minuman. Dua merek minuman, Aqua dan Mizone, menjadi pengiklan tertinggi. ”Belanja iklan Aqua sekitar Rp 280 miliar,” ujar Direktur Pelaksana Nielsen Irawati Pratignyo, Selasa pekan lalu. Di sektor telekomunikasi, PT XL Axiata merupakan perusahaan terbesar pembelanja iklan, dengan nilai Rp 593 miliar, diikuti PT Telkomsel, PT Natrindo Telepon Seluler, dan PT Indosat, disusul oleh PT Bakrie Telecom, PT Hutchinson Telecom, dan PT Smart.

Menurut Irawati, televisi masih mendominasi belanja iklan dengan pangsa pasar 60 persen. Kenaikan belanja iklan di media didorong dua peristiwa, yakni Piala Dunia pada Juni-Juli 2010 dan Piala Suzuki ASEAN Football Federation, akhir tahun lalu.

Perekonomian Global
IMF Cemaskan Ketidakseimbangan Ekonomi

KRISIS global belum pulih, dunia sudah menghadapi ancaman baru: kenaikan harga barang dan bahan pangan serta tingginya angka pengangguran. Faktor-faktor itu berpotensi memicu proteksi perdagangan, bahkan perang antarnegara.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Dominique Strauss Kahn, dalam kuliah umum di Singapura, Selasa pekan lalu, memperingatkan kenaikan harga pangan dan bahan bakar telah menghantam negara-negara miskin. Menurut profesor ekonomi dari Institut d’Etudes Politiques Paris ini, kedua faktor itulah yang memantik demonstrasi antipemerintah di Mesir dan Tunisia. “Ada peningkatan ketidakstabilan sosial dan politik di dalam negeri sejumlah negara yang bisa memicu perang,” katanya.

Kahn juga mengatakan negara-negara beranggaran defisit, seperti Amerika Serikat, pertumbuhan ekonominya ditopang oleh permintaan domestik. Sedangkan di negara-negara yang anggarannya surplus, seperti Cina dan Jerman, pertumbuhan ekonominya didorong oleh ekspor. Perbedaan itu melahirkan ketidakseimbangan dan ketegangan di antara negara-negara tersebut. Buntutnya bisa memicu proteksionisme dagang dan keuangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus