Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

<font size=1>Ekonomi Internasional</font><br />Cina Menghukum Carrefour-Wal-Mart

Carrefour dan Wal-Mart tertangkap basah berbuat curang di Cina. Didenda lima kali lipat.

7 Februari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONSUMEN di Cina kini punya kebiasaan baru kalau berbelanja di Carrefour dan Wal-Mart: berulang-ulang mengecek harga barang di komputer mini di dalam gerai. Di lorong-lorong toko, beberapa pembeli menghitung ulang harga dalam struk belanjaan dengan kalkulator di telepon selulernya.

Perilaku itu mulai berkembang setelah otoritas perdagangan Cina menangkap basah belasan gerai Carrefour dan Wal-Mart di Shanghai, Wuhan, Changchun, Kunming, dan Chengdu mempermainkan harga barang. Harga jual barang dalam label tidak sama dengan di kasir. Praktek lainnya memberi diskon kepada konsumen, tapi harga dinaikkan dulu.

Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Cina (NDRC)—semacam regulator perdagangan dan perekonomian—mencontohkan, Carrefour di Changchun memberi diskon US$ 7,7 untuk baju katun seharga US$ 25,66. Setelah diteliti, harga asli barang ternyata kurang dari US$ 18. Artinya, pembeli malah tekor.

Pekan lalu otoritas perdagangan pemerintah Cina memberi sanksi kepada Carrefour dan Wal-Mart. Perusahaan retail asal Prancis dan Amerika Serikat itu wajib mengembalikan uang konsumen. Jumlahnya lima kali lipat dari selisih harga jual dengan harga label. Regulator di Cina juga mengancam akan mendenda dua peretail itu masing-masing 500 juta yuan atau US$ 76 ribu (sekitar Rp 706 juta) karena telah melakukan usaha tak sehat.

Manajemen Carrefour meminta maaf kepada para konsumen di Cina. Juru bicara Carrefour di negeri itu, Chen Bo, menyatakan Carrefour akan membentuk tim khusus inspeksi harga. ”Tim akan sesering mungkin melakukan pengawasan,” katanya. Meski tak meminta maaf, Wal-Mart juga langsung merespons insiden memalukan itu.

Pejabat urusan korporat Wal-Mart International, Kevin Gardner, mengatakan Wal-Mart sedang melakukan investigasi. ”Kami akan menguatkan pengawasan penetapan harga,” katanya. Di jaringan Wal-Mart di seluruh dunia, katanya, ”Lebih dari tujuh ratus karyawan khusus semakin intensif mengecek satu juta harga barang setiap minggu.”

Kelancungan Carrefour dan Wal-Mart itu terungkap ketika penduduk Cina sedang berlibur panjang tahun baru Imlek dan merayakan Festival Musim Semi. Kegiatan berbelanja penduduk Cina pada momen ini memang sangat tinggi, melebihi gairah berbelanja pada musim liburan Natal dan akhir tahun. Tahun lalu saja, menurut Kementerian Perdagangan Cina, nilai omzet penjualan retail selama Festival Musim Semi mencapai 340 miliar yuan atau US$ 49,8 miliar (sekitar Rp 465 triliun).

Walhasil, suasana berbelanja selama Festival Musim Semi itu penuh kecurigaan. Penduduk Cina semakin berhati-hati, terutama ketika bertransaksi di toko asing. ”Saya banyak membeli barang untuk merayakan Imlek,” kata Wang, penduduk Chengdu, Sichuan. ”Jadi saya harus lebih teliti.”

Wal-Mart dan Carrefour merupakan peretail terbesar pertama dan kedua di dunia. Di Cina, Wal-Mart mengoperasikan 189 gerai, sedangkan Carrefour 182 toko. Penalti di Cina menambah panjang daftar hukuman yang pernah diterima Carrefour. Pada Juli 2006, Komisi Perdagangan Korea Selatan mendenda Carrefour US$ 1,5 juta lantaran memaksa pemasoknya memberi harga diskon tinggi.

Di Indonesia, dua kali Carrefour kena sanksi. Pada 2005, Komisi Pengawas Persaingan Usaha mendenda Carrefour Rp 1,5 miliar karena menerapkan aturan minus margin (memaksa pemasok menjual di bawah harga normal). Dua tahun lalu, Komisi mendenda Carrefour Rp 25 miliar karena mengakuisisi PT Alfa Retailindo.

Wal-Mart juga begitu. Sanksi dari pemerintah Cina menambah catatan kontroversial toko bentukan Sam Walton ini. Sejak 1995, Wal-Mart tak luput dari tudingan berbuat curang. Pemerintah Amerika, Jerman, dan Meksiko pernah menggugat Wal-Mart ke pengadilan. Tapi perusahaan ini selalu bisa lolos. Di Negeri Panda justru Wal-Mart tersandung.

Padjar Iswara (Xinhua, CNNMoney)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus