Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

31 Januari 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Korporasi
Saham Garuda Rp 750

KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara menetapkan harga jual saham PT Garuda Indonesia dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) Rp 750 per lembar. Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar, harga itu sesuai dengan rentang yang ditetapkan pemerintah sebelumnya, Rp 750–1.100. ”Meski di level terbawah, harga itu memberi keuntungan optimum,” katanya, Rabu pekan lalu.

Kementerian sebelumnya menetapkan kisaran harga Rp 560–850 per lembar. Belakangan, harga bawah dikoreksi menjadi Rp 750 dan harga atas menjadi Rp 1.100. Dalam penawaran perdana ini, Garuda akan menjual 26,67 persen saham. Dari total saham itu, sekitar 10 persen milik PT Bank Mandiri. Dengan harga jual Rp 750 per lembar, Garuda akan mendapatkan dana segar Rp 4,75 triliun.

Mata Uang
Pembahasan Redenominasi

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono memberi lampu hijau kepada Bank Indonesia merealisasi rencana redenominasi rupiah.

Menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi, ketika melaporkan rencana perampingan nilai nominal itu ke Presiden, Kepala Negara langsung menugasi Wakil Presiden Boediono memimpin tim koordinasi. ”Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah, mudah-mudahan pembahasannya rampung tahun ini,” kata Budi, Senin pekan lalu.

Kajian serius dilakukan sejak tiga tahun lalu, ketika Boediono masih Gubernur Bank Indonesia. Redenominasi dilakukan agar penyebutan dan penulisan mata uang rupiah menjadi sederhana.

Budi mencontohkan, nilai nominal Rp 1.000 akan menjadi Rp 1, pecahan Rp 10 ribu menjadi Rp 10. ”Nilainya tetap, karena harga barang akan mengikutinya. Ini bukan sanering,” katanya. Bank sentral berharap sosialisasi bisa dimulai tahun depan, sehingga pelaksanaan awal redenominasi akan berjalan pada 2013, dan rampung seluruhnya pada 2020. Menurut Kepala Pusat Ekonomi Bank Permata, Tony Prasetyantono, redenominasi tak mudah karena inflasi Indonesia masih tinggi.

Investasi Asing
India Tanam US$ 15 Miliar

PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono akan menandatangani 16 nota kesepahaman dengan pengusaha India, meliputi proyek infrastruktur, manufaktur, sumber daya alam, dan jasa. Nilai investasi yang bakal ditanamkan mencapai US$ 15 miliar (sekitar Rp 140 triliun). ”Akan lebih banyak dilakukan investasi di luar Jawa,” kata Presiden sebelum memulai lawatan ke India, di Bandara Halim Perdanakusuma, pekan lalu.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan proyek yang sudah diincar India antara lain jalur kereta di Sumatera senilai US$ 2 miliar, dan pertambangan batu bara di Kalimantan.

Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang menambahkan pemerintah daerah akan menandatangani investasi senilai US$ 3,5 miliar dengan lima badan usaha milik pemerintah India. Sektor yang digarap adalah pertambangan mineral, batu bara, bauksit, pembangunan pelabuhan, bijih besi, dan jalur kereta api. Gubernur Jambi dan Sumatera Selatan juga menandatangani nota kesepahaman serupa di New Delhi.

Kereta Api
Bambang Hendarso Jadi Komisaris Kereta

KEMENTERIAN Badan Usaha Milik Negara merombak susunan komisaris dan direksi PT Kereta Api (Persero). Bekas Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal (Purnawirawan) Bambang Hendarso Danuri menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api, menggantikan Budhi Muliawan yang sebelumnya pejabat sementara komisaris utama.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar, dalam keterangan pers, menyatakan pengangkatan Bambang Hendarso sebagai Komisaris Utama PT Kereta diharapkan bisa menertibkan kenakalan masyarakat, seperti pelemparan batu dan keisengan penumpang.

Kementerian memberhentikan Hekinus Manao sebagai Komisaris PT Kereta, karena bekas Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan itu diangkat sebagai Direktur Eksekutif Bank Dunia. Kementerian juga memberhentikan Koessuyundo dari jabatan anggota komisaris. Untuk melengkapi posisi komisaris, Kementerian mengangkat Ashwin Sasongko dan Herry Bakti Singayuda Gumai.

Susunan anggota direksi juga berubah. Kurniadi Atmosasmito menjadi direktur keuangan menggantikan Achmad Kuntjoro. Adapun Rono Pradipto ditunjuk menjadi direktur keselamatan dan manajemen risiko. Sedangkan Julison Arifin diberhentikan sebagai direktur pengembangan usaha.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus