Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

MOMEN

28 Juni 2010 | 00.00 WIB

MOMEN
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

PERUMAHAN
Harga Rumah Bersubsidi Naik

PEMERINTAH menaikkan harga rumah bersubsidi dari Rp 55 juta per unit menjadi maksimum Rp 95 juta. Kebijakan bagi masyarakat berpenghasilan di bawah Rp 2,5 juta per bulan ini mulai berlaku 1 Juli pekan ini. Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Tito Murbaintoro mengatakan angka kenaikan itu diperoleh dari hasil simulasi menjelang diterapkannya fasilitas likuiditas pengganti subsidi kredit pemilikan rumah. ”Namun harga tetap memperhitungkan potongan pajak,” katanya di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Dalam skema kredit baru ini, pemerintah akan memberikan subsidi bunga, bukan lagi subsidi uang muka. Pada pola lama, pemerintah memberikan subsidi uang muka Rp 5-7 juta per unit plus subsidi selisih bunga untuk jangka waktu 4-8 tahun. Adapun dalam skema baru, pemerintah menyalurkan dana ke bank agar bunga kredit yang diterima konsumen menjadi 8 persen per tahun untuk rumah sederhana dan 9 persen untuk rumah susun sederhana milik. Untuk itu, pemerintah menyediakan anggaran Rp 2,6 triliun.

Ketua Umum Real Estate Indonesia Teguh Satria mengatakan standar ukuran rumah sederhana sehat dinaikkan dari 23 meter persegi menjadi 36 meter. ”Jadi bukan harga saja yang naik,” katanya kepada Tempo pekan lalu.

MINYAK DAN GAS
Pertamina Ikut Blok Semai

PT PERTAMINA (Persero) akhirnya bisa ikut memiliki ladang minyak dan gas Blok Semai di Papua. Perusahaan minyak milik negara itu sukses membeli 15 persen penyertaan modal (participating interest) milik Murphy Oil Corp., Amerika Serikat. ”Pembeliannya sudah ditandatangani pada 17 Juni 2010 di kantor mereka,” kata Direktur Hulu Pertamina Bagus Setiardja di Jakarta, Senin pekan lalu. Dengan pembelian ini, susunan pemilik kuasa eksplorasi di Blok Semai berubah menjadi Murphy 28,3 persen, PTTEP (Thailand) 28,3 persen, Inpex 28,3 persen, dan Pertamina 15 persen.

Murphy, sebagai operator, akan mulai melakukan pengeboran laut dalam sedalam 2.200 meter akhir tahun ini. Blok Semai V, yang terletak di Laut Arafuru, Papua, disebut-sebut sebagai salah satu ladang minyak dan gas sangat penting di Asia Pasifik. Potensinya mencapai lebih dari 8 triliun kaki kubik. Dua tahun lalu, Pertamina ikut tender kepemilikan blok ini, yang digelar Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Tapi Pertamina gagal memenangi tender itu.

EKONOMI MAKRO
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Naik

BANK Dunia kembali menaikkan proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010. Sebelumnya Bank Dunia memperkirakan perekonomian Indonesia akan tumbuh 5,6 persen. Tapi Bank Dunia merevisinya menjadi 5,9 persen, lebih tinggi daripada target pemerintah 5,8 persen. Kepala Ekonom Bank Dunia Shubham Chaudhuri mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal kedua tahun ini akan meningkat hingga 6 persen. Pertumbuhan akan mendekati 6,5 persen pada triwulan akhir.

”Secara keseluruhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,9 persen,” katanya dalam pemaparan laporan perkembangan triwulan perekonomian Indonesia, di Paramadina Graduate School Jakarta, Selasa pekan lalu. Pada 2011, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan akan lebih tinggi lagi, 6,2 persen. Ekonom CIMB Niaga Winang Budoyo bahkan lebih optimistis. Pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 6,1 persen. Faktor konsumsi tetap menjadi penyumbang utama. ”Ekspor dan investasi juga membaik dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.

EKONOMI GLOBAL
Pajak Perbankan Jadi Agenda G-20

JERMAN, Inggris, dan Prancis menyatakan berkomitmen menerapkan pajak perbankan. Negara maju dari Uni Eropa itu mendorong isu tersebut menjadi agenda pertemuan puncak Kelompok 20 negara maju dan berkembang (G-20) di Toronto, Kanada, akhir pekan lalu.

Dalam surat bersama Kementerian Keuangan Jerman, Inggris, dan Prancis yang dirilis New York Times, Rabu pekan lalu, ketiga kekuatan ekonomi Benua Biru itu menyatakan ingin memastikan perbankan bisa memberikan kontribusi yang adil dalam sistem keuangan dan perekonomian. ”Ini (pajak) juga untuk mendorong perbankan menyesuaikan neraca guna mengurangi risiko,” tulis surat tersebut, seperti dilansir AFP.

Sinyal akan ada penerapan pajak lebih tinggi sudah dimulai oleh Inggris. Selasa pekan lalu, Menteri Keuangan George Osborne mengumumkan Inggris akan mengenakan pajak untuk meningkatkan penerimaan 2-3 miliar pound sterling per tahun. Pajak itu akan dikenakan kepada bank yang memiliki kewajiban lebih dari 20 miliar pound, baik perbankan domestik maupun bank asing yang beroperasi di Inggris Raya. ”Retribusi ini dimaksudkan untuk mendorong bank agar beralih ke sistem pendanaan yang berisiko minim,” ujarnya.

PERINGKAT SURAT UTANG
Indonesia Terus Membaik

LEMBAGA pemeringkat internasional Moody’s merevisi prospek (outlook) utang luar negeri dan dalam negeri Indonesia dari Ba2 ”stabil”, menjadi Ba2 ”positif”. Moody’s terakhir kali merevisi peringkat Indonesia pada 16 September 2009. Saat itu peringkat utang luar negeri Indonesia naik menjadi Ba2 dengan outlook stabil. Dalam siaran pers pekan lalu, Moody’s menyebutkan prospek positif pada umumnya mencerminkan penguatan ekonomi Indonesia yang terus bertumbuh. Pertumbuhan itu mampu diimbangi oleh efektivitas kebijakan fiskal dan stabilitas kebijakan moneter, serta ekspektasi terhadap perbaikan keuangan pemerintah dan posisi utang.

Revisi dari Moody’s sesuai dengan ekspektasi dan memang sudah selayaknya berubah. Sebab, peringkat yang diberikan oleh Moody’s lebih rendah dibanding peringkat yang ditetapkan S&P (BB/positif) dan Fitch (BB+/stabil). Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono mengatakan fundamental makroekonomi yang terjaga, terus menurunnya rasio utang pemerintah, dukungan kebijakan fiskal yang berhati-hati, dan kelancaran reformasi struktural merupakan momentum positif untuk mencapai target peringkat investasi. ”Kita butuh dua notch lagi menuju peringkat investasi,” ujarnya di Jakarta pekan lalu.

NILAI TUKAR
Cina Lepas Yuan

CINA akhirnya bersedia melepaskan mata uangnya, renminbi, secara bertahap. Menurut Bank Sentral China (PBoC), langkah itu bagian dari reformasi patokan (peg) nilai tukar yuan yang telah diterapkan selama 23 bulan. Pengumuman ini dikeluarkan PBoC mendekati Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok Negara G-20 di Kanada, 26-27 Juni. ”Bank Sentral China telah memutuskan melanjutkan reformasi mekanisme nilai tukar renminbi dan memperkuat fleksibilitas nilai tukar renminbi,” kata PBoC dalam keterangan tertulis di laman resminya, seperti dikutip dari Reuters.

Cina secara efektif mematok nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika di US$ 6,8 sejak Juli 2008. Kebijakan ini ditujukan untuk mendukung sektor manufakturnya. Yuan dipatok juga untuk melindungi lapangan kerja di sektor manufaktur yang mempekerjakan jutaan tenaga kerja. Fluktuasi nilai tukar yuan yang diperbolehkan PBoC sebelum peg hanya 0,5 persen.

Peg atas nilai tukar yuan terhadap dolar Amerika dikritik oleh banyak mitra dagang Cina. Langkah itu hanya menguntungkan ekspor Cina di saat ekonomi global masih lesu dan pengangguran terus meningkat akibat krisis keuangan global. Kini, dengan renminbi lebih fleksibel, kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, ekspor Indonesia ke Cina akan meningkat.

ANGGARAN
Belanja Pemerintah Masih Rendah

PENYERAPAN belanja pemerintah sejak awal tahun hingga pertengahan bulan ini masih saja rendah. Tercatat, realisasi anggaran untuk 10 kementerian dan lembaga negara lain hanya 24,2 persen. ”Kebanyakan realisasi anggaran untuk belanja pegawai, bayar gaji,” kata Direktur Jenderal Perbendaharaan Herry Purnomo di kantornya, Senin pekan lalu.

Herry mengatakan ada juga hambatan dalam proses tender proyek pemerintah lantaran sanggahan atas pemenang yang berlarut-larut. Lambatnya proses pengadaan tanah untuk proyek-proyek infrastruktur juga ikut menjadi kendala utama. Rendahnya kualitas sumber daya manusia pun ikut berperan. Satuan kerja pemerintah lamban mengurus pencairan anggaran. ”Mereka belum punya kerangka waktu,” ujarnya.

Namun anggaran hingga pertengahan bulan ini mengalami surplus hingga Rp 60,3 triliun. Angka ini naik signifikan dibanding periode yang sama tahun lalu Rp 11,7 triliun. Realisasi pendapatan negara mencapai Rp 386,7 triliun atau 39 persen dari target.

AGROBISNIS
Uni Eropa Akui Sawit Indonesia Aman

UNI Eropa mengeluarkan produk sawit Indonesia dari kategori zat kimia berbahaya yang masuk dalam ketentuan Registration, Evaluation, Authorization, and Restriction of Chemicals (REACH). ”Ini berita baik bagi Indonesia mengingat tingginya ekspor minyak sawit ke Uni Eropa,” kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta, Selasa pekan lalu.

Mari mengungkapkan, pada 7 Juni lalu, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Karel de Gucht memberikan pernyataan sawit dan produk turunannya dikecualikan dalam daftar Annex V regulasi REACH. Sebelumnya Uni Eropa tidak tegas memasukkan sawit dan produk minyak sawit Indonesia sebagai produk yang bebas zat kimia. Akibatnya ada hambatan tertentu bagi eksportir.

Ekspor produk minyak sawit Indonesia ke Uni Eropa mencapai US$ 2,26 miliar (sekitar Rp 2,1 triliun) pada 2009, meningkat dibanding 2007 dan 2008 masing-masing US$ 1,07 miliar dan US$ 2,01 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus