Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Nasabah Harus Tahu Modus Akun Bodong di Twitter Menyaru Customer Care Bank

Akun bodong yang digerakkan secara bot menyaru sebagai customer care bank berkeliaran di linimasa Twitter untuk menjaring para korban.

15 Maret 2021 | 12.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Twitter Foto Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Nasabah bank yang sedang bermasalah dan ingin berkonsultasi sebaiknya berhati-hati, apalagi costumer care yang dipilih lewat media sosial. Belakangan ramai dibicarakan di Twitter tentang modus baru penipuan menggunakan akun bodong yang menyaru sebagai akun costumer care bank.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara garis besar penipuan menggunakan akun bodong yang digerakkan secara bot itu dapat mempengaruhi pengalaman pengguna aplikasi karena dapat disalahgunakan melalui gameplay otomatis, pengambilalihan akun, penipuan kartu kredit, iklan spam dan sebagainya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sementara untuk kasus di Twitter, modus penipuan ini cukup sederhana, saat nasabah bank menyampaikan cuitan masalah atau keluhannya dengan menyebut akun resmi costumer care bank yang bersangkutan, akun bot akan mendeteksi secara otomatis kemudian membalas seolah-olah sebagai akun resmi bank dan mengarahkan calon korban untuk menghubungi nomor WhatsApp penipu tersebut.

Nasabah yang tidak sadar akan ditipu akan menghubungi nomor Whatsapp, kemudian akan dimintai keterangan tentang beberapa hal yang berhubungan dengan bank, seperti nama, nomor rekening, nomor kartu ATM, dan juga tentunya kode One Time Password atau OTP.

Kode OTP ini merupakan kode sekali pakai yang dikirimkan pihak bank kepada nasabah, apabila kode ini bocor ke pihak lain, kode ini bisa digunakan untuk mengganti password. Dengan demikian uang nasabah bisa dikuras setelah pihak penipu mengganti password kartu ATM-nya.

Banyak akun bodong yang bertebaran di Twitter untuk menggaet calon korban dengan mengatasnamakan diri sebagai costumer care bank. Pendiri Drone Emprit and Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi dalam cuitannya menyampaikan selama sepekan ini setidaknya terdapat 113 akun penipuan yang mengaku sebagai costumer care BNI, dan dalam dua bulan ke belakang ada 331 akun penipuan yang mengaku costumer care Halo BCA.

Ismail Fahmi menjelaskan, akun bot penipuan yang menyaru sebagai customer care bank ini merupakan tahap awal untuk berinteraksi dengan nasabah bank yang tengah mendapati masalah atau keluhan saat bertransaksi, seperti salah transfer atau kartu ATM tertelan.

Akun bot secara otomatis akan membalas via DM, calon korban yang panik biasanya tidak menyadari apakah akun yang menghubunginya real atau palsu, sehingga oknum penipu bisa memanfaatkan momen tersebut untuk memperdayai mereka.

Selanjutnya, penipu yang mengendalikan akun bodong menyaru sebagau customer care bank itu  akan mengarahkan calon korban untuk melakukan percakapan pribadi melalui WhatsApp, namun untuk lebih meyakinkan tak jarang oknum penipu akan menghubungi via telepon dan bahkan video call dengan latar belakang seakan ada di dalam kantor bank untuk menipu nasabah.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus