Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memastikan stok telur dan daging ayam ras selama masa Natal dan Tahun Baru aman. Persediaan telur dan daging ayam dinilai sangat mencukupi, bahkan surplus.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian Syamsul Ma’arif mengatakan, produksi daging ayam mengalami surplus. Konsumsi daging ayam ras sebesar 12,13 kilogram/kapita/tahun sehingga total dibutuhkan 3.251.745 daging ayam. Sedangkan pasokan daging ayam mencapai 3.488.709 ton.
"Dalam tahun 2019 ini terdapat surplus produksi daging ayam sebesar 236.964 ton, atau rata-rata surplus sebesar 19.747 ton per bulan," kata Syamsul melalui keterangan tertulis, Senin, 23 Desember 2019.
Untuk stok telur ayam ras, Syamsul mengungkapkan, sesuai dengan hasil Kajian Konsumsi Bapok BPS 2017, adalah sebesar 17,69 kilogram/kapita/tahun. Diperkirakan ketersediaan telur ayam ras di Indonesia sebesar 4/753.382 ton, dan angka kebutuhan sebesar 4.742.240 ton. Hal ini berarti neraca stok telur ayam ras alami surplus sebesar 11.143 ton atau 929 ton per bulan.
“Surplus telur ini dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan nilai tambah melalui pengembangan industri olahan telur dalam negeri, juga dapat kita jadikan komoditas untuk ekspor," kata Syamsul.
Berdasarkan data neraca tersebut, Syamsul yakin bahwa di masa Natal dan Tahun Baru ini, stok pangan asal hewan dalam kondisi yang mencukupi. Sehingga, harga telur dan harga ayam dapat dijaga stabil, karena dapat diproduksi di dalam negeri.
EKO WAHYUDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini