AKTIVITAS Nahdlatul Ulama (NU) tidak lagi terbatas di bidang sosial keagamaan saja. Sesudah mencoba mengembangkan BPR bersama Grup Summa, kini NU menjalin kerja sama dengan PT Morelli Makmur. Sabtu pekan lalu di Subang, Jawa Barat, kedua mitra itu melepas ekspor perdana sari nanas sebanyak sembilan peti kemas ke Taiwan. "Langkah yang ditempuh NU dan PT Morelli menggembirakan, karena ikut mengembangkan ekspor nonmigas kita," ujar Menteri Perindustrian Hartarto, yang meresmikan pelepasan ekspor senilai US$ 200 ribu itu. "Setelah ini, masih akan ada lagi pembangunan delapan pabrik pengolahan buah-buahan. Dan manajemennya ditangani langsung oleh NU, termasuk permodalannya," tutur Ketua Umum PB NU Abdurrahman Wahid, yang siang itu nampak berbinar-binar. Di pabrik sari nanas itu, peran NU memang baru sebagai pemasok bahan baku. Ada sekitar 4.500 warga NU, yang berasal dari sejumlah pesantren sekitar Subang, yang dilibatkan sebagai pemasok nanas. Oleh PT Morelli, mereka juga dipinjami modal, yang harus dikembalikan dalam bentuk panenan nanas (memakai pola PIR). Sedangkan investasi Rp 40 milyar, semuanya ditanggung PT Morelli. "Tapi presiden direkturnya anggota NU, Iho," ujar Abdurrahman Wahid. Presdir PT Morelli Makmur, H. Tahir Azis, optimistis bahwa investasi yang dimodali Bank Duta, Ficorinvest, dan Overseas Express Bank itu bisa kembali dalam dua tahun. "Sekarang saja kami sudah ada kontrak ekspor dengan Taiwan senilai 25 juta dolar selama setahun," kata Tahir Azis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini