Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pengembangan (OECD) memperkirakan produk domestik bruto (PDB) di kawasan negara-negara anggota G20 tumbuh sebesar 0,9 persen kuartal-ke-kuartal dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Hal tersebut tercantum dalam laporan sementara OECD yang baru saja dirilis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di dalam laporan itu disebutkan, per kuartal pertama tahun ini, pertumbuhan di kawasan G20 didorong oleh pembukaan kembali ekonomi di Cina, yang pertumbuhan PDB-nya mencapai 2,2 persen. Angka tersebut melonjak bila dibandingkan pertumbuhan Cina sebesar 0,6 persen pada kuartal keempat tahun 2022, .
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di antara negara-negara BRICS, PDB India terpantau tumbuh sebesar 1,9 persen pada kuartal pertama 2023. Sedangkan perekonomian Brasil dan Afrika Selatan pulih dari kontraksi pada kuartal keempat 2022, dan tumbuh masing-masing sebesar 1,9 persen dan 0,4 persen pada kuartal pertama 2023.
Berikutnya, pertumbuhan PDB Amerika Serikat melambat menjadi 0,3 persen pada kuartal pertama 2023. Padahal pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan mencapai 0,6 persen.
Sedangkan OECD menganggap Jerman secara teknis berada dalam resesi. Sebab, PDB negara tersebut menyusut selama dua kuartal berturut-turut atau minus 0,3 persen pada kuartal pertama 2023 setelah minus 0,4 persen pada kuartal keempat 2022. Hal ini utamanya karena penurunan belanja pemerintah dan konsumsi swasta.
Selanjutnya, Prancis dan Kanada keluar dari stagnasi ekonomi kuartal keempat 2022. Pasalnya, ekonomi dua negara itu masing-masing tumbuh sebesar 0,2 persen dan 0,8 persen pada kuartal pertama 2023.
Secara umum, menurut OECD, PDB di kawasan G20 melampaui level sebelum pandemi. Meski begitu, ada dua negara yang dikecualikan, yakni Inggris Raya dan Jerman.
ANTARA
Pilihan Editor: BI: Utang Luar Negeri RI April Turun Jadi US$ 403,1 Miliar