Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut aktivitas penghimpunan dana di pasar modal pada 2023 meningkat dengan nilai lebih dari Rp 100 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hingga 20 Juni 2023, tercatat total nilai perhimpunan dana mencapai lebih dari Rp 100 triliun, tepatnya Rp 107,89 triliun," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, dalam acara peluncuran Indeks52, di Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dana tersebut berasal dari 83 kegiatan emisi, baik saham maupun ebus. Inarno menuturkan, dari jumlah itu juga tercatat adanya penambahan 38 emiten baru.
"Jadi kalau kita lihat dari projection, kita memproyeksikan di 2023 itu (nilai penghimpunan dana) Rp 200 triliun, nampaknya separuhnya sudah kita dapatkan, lebih dari separuhnya sudah kita dapatkan," ujar Inarno.
Sementara dari sisi Security Crowd Funding (SCF), lanjut dia, OJK mencatat adannya perhimpunan dana sebesar Rp 883,6 miliar dari 410 jumlah UMKM sebagai penerbit. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 22 persen.
"Kalau kita lihat dari sisi yang lain, untuk pertumbuhan jumlah investor, jumlah SID (Single Investor Identification) dalam 6 tahun terakhir dari 2017 sampai 2023 telah meningkat hampir 900 persen," papar Inarno.
Jumlah tersebut meningkat menjadi 11,15 juta investor dibandingkan pada 2017 yang sebanyak 1,12 juta SID. Dia menuturkan, mayoritas tumbuhnya didominasi investor milenial berusia di bawah 30 tahun.
Pada kesempatan itu juga diluncurkan Indeks Tempo-Idnfinancials52 atau disingkat Indeks52 oleh Tempo dan IDN Financials. Indeks tersebut berisi daftar 52 emiten dengan kinerja keuangan paling mumpuni di Bursa Efek Indonesia (BEI).