TEMPO.CO, Kupang - Bank Nusa Tenggara Timur (NTT) mengirimkan empat nama ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk diseleksi guna mengisi jabatan direktur utama (dirut) dan direktur umum (dirum). Sejumlah pemegang saham meminta OJK tetap independen memilih direksi Bank NTT.
Alasan pemegang saham meminta agar independen, karena dari empat calon yang diajukan terdapat dua calon dari luar bank NTT. "Saya berharap OJK RI lebih profesional dalam melakukan seleksi, sehingga menghasilkan orang yang berkompeten dan mempunyai kemampuan dalam memimpin Bank NTT kearah yang Lebih baik," kata pemegang saham Bank NTT, Ray Fernandez, Senin, 4 Februari 2019.
Yang harus diperhatikan OJK, menurut dia, soal rekam jejak serta prestasi dalam memimpin sebuah bank, sehingga bisa lahirkan pemimpin yang berkompeten.
"Bank NTT merupakan bank daerah, sehingga kami punya harapan besar bersama agar dapat memperoleh laba dan bisa memberikan keuntungan yang akan diberikan kembali kepada daerah sebagai pemegang saham untuk dikelola dalam program pembangunan di daerah," kata Bupati Timor Tengah Utara ini.
Hal senada diungkapkan Bupati Sumba Timur, Gadion Mbiliyora pemegang saham lainnya juga meminta OJK obyektif menilai empat calon yang telah diajukan Bank NTT. "OJK harus obyektif menilai calon-calon yang diajukan," katanya.
Pemegang saham lainnya, Amos Corputi, mengatakan, “Kami berharap agar Bank NTT bisa menjadi lebih baik dan dikelola oleh orang-orang yang profesional seperti apa yang diinginkan oleh Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat serta para pemegang saham dan masyarakat NTT."
Empat nama yang diajukan Bank NTT ke
OJK berdasarkan hasil RUPS LB di Kupang yakni
calon dirut, Bily Tjoanda dan Isak Eduard. Sedangkan calon Dirum yakni Renal Kandijo dan Lasarus Orapau. Adapun komisaris utama, Juvinile Jojana dan Komisaris independen, Frans Gana. Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini