Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

OJK Siapkan Kebijakan Baru untuk Atasi IHSG Anjlok

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempersiapkan kebijakan baru untuk mengatasi kondisi IHSG yang anjlok. Akan diumumkan besok.

18 Maret 2025 | 16.56 WIB

Anggota Dewan Komisioner OJK pengawas pasar modal Inarno Djajadi. TEMPO/Tony Hartawan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Anggota Dewan Komisioner OJK pengawas pasar modal Inarno Djajadi. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengumumkan kebijakan baru sebagai respons atas volatilitas pasar yang terjadi belakangan ini. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan kebijakan tersebut akan diumumkan pada Rabu, 19 Maret 2025, pukul 10 pagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami telah menyiapkan beberapa kebijakan untuk merespons dinamika yang terjadi saat ini. Insyaallah, besok kami akan mengumumkan salah satu kebijakan tersebut,” ujar Inarno dalam konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Selasa, 18 Maret 2025. Ia juga menyampaikan DPR telah memberikan dukungan penuh terhadap langkah yang diambil OJK dalam menjaga stabilitas pasar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengumuman tersebut disampaikan di tengah tekanan besar yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pada perdagangan hari ini, IHSG anjlok hingga menyentuh batas bawah 5 persen, yang memicu mekanisme trading halt oleh BEI pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Penghentian sementara ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 mengenai mekanisme penanganan perdagangan dalam kondisi darurat.

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan bahwa sistem perdagangan kembali dibuka setelah 30 menit, tepatnya pukul 11:49:31 waktu JATS, tanpa ada perubahan jadwal. Langkah ini bertujuan memberikan waktu bagi pelaku pasar untuk merespons situasi dengan lebih tenang dan mencegah aksi jual berlebihan.

Ketua Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menjelaskan IHSG terjadi karena faktor internal dan eksternal. Meski penurunan IHSG yang signifikan itu dinilai bukan sesuatu yang wajar, dia meminta agar pasar dapat melihatnya dalam konteks yang lebih luas. “Ada beberapa faktor global yang berkontribusi, termasuk ketidakpastian ekonomi global. Saat ini banyak investor masih bersikap wait and see,” kata Iman dalam konferensi pers yang sama.

Meski begitu, ia tak menampik penurunan signifikan terhadap IHSG juga disebabkan faktor domestik. Namun, Iman tak menjelaskan secara spesifik apakah penurunan tersebut imbas dari kebijakan pemerintah seperti himpunan bank milik negara (himbara) yang diminta membiayai tiga juta rumah atau kebijakan lainnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus