Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bercerita tentang mahalnya investasi di sektor pertambangan. Tidak hanya dari sisi pembangunannya, besarnya ongkos investasi pun memperhitungkan sisi lingkungan hingga keamanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Investasi pertambangan bukan investasi murah, besar sekali," kata Bahlil seperti yang ditayangkan dalam YouTube resmi Kementerian Investasi saat memberikan orasi ilmiah di Universitas Cenderawasih Jayapura pada Kamis, 6 September 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, ia menyebut investasi di sektor pertambangan bisa membuka lapangan kerja. Adapun pernyataan itu ia lontarkan untuk menjawab pertanyaan seorang mahasiswa mengenai bagaimana pemerintah mengambil kebijakan investasi, terutama untuk pertambangan di Papua.
Bahlil mengatakan agar sebuah daerah menarik untuk investor, pemerintah setempat perlu menjaga stabilisasi ekonomi dan keamanannya. "Kalau daerah kita tidak bisa kita menjamin stabilitas keamanananya, investor siapa yang mau datang, investor tambang tidak datang tiba-tiba langsung ngambil tambang dan dapat uang, dia eksplorasi dulu," katanya.
Bahlil pun membeberkan sejumlah strategi untuk mengembangkan investasi di sektor pertambangan di Papua. Ia mengatakan pertama, pemerintah mendorong hilirisasi nikel. Investasi yang sedang berkembang untuk smelter ini sekarang berlangsung di Sorong yang dikerjasamakan oleh perusahaan pelat merah.
Baca juga: CEO Freeport Janji Bangun Smelter di Papua pada 2024: Pemerintah Peringatkan Kami Gerak Cepat
Kedua, pemerintah tengah mengevaluasi berbagai izin pertambangan, terutama di wilayah Jayapura bagian selatan. "Dan yang ketiga, menyangkut persoalan urusan pembagian dari izin-izin tambang yang ada, kami sudah menyampaikan kepada Gubernur, kalau memang izinnya tidak jalan, kita segera tarik dan evaluasi," katanya.
Di sisi lain, Bahlil berharap mahasiswa dapat berkolaborasi untuk mendorong penciptaan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan. "Satu hal yang kami mau sampaikan bahwa kunjungan kami di kampus ialah untuk menjelaskan arah kebijakan negara terkait hilirisasi," katanya.
Menurut Bahlil, setelah melakukan orasi ilmiah, mahasiswa menyampaikan respons yang sangat baik sehingga pihaknya memberikan apresiasi. Dia berharap semua kampus di Papua dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas.
"Saya bangga karena mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) semakin baik dan tadi kami melakukan sharing (berbagi) dengan luar biasa," ujarnya.
NABILA NURSHAFIRA | ANTARA
Baca juga: Bahlil Sebut Minimnya SDM Berkualitas Hambat Hilirisasi: Harus Berbesar Hati Terima dari Luar
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.