Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Orasi Ilmiah di Papua, Bahlil Ditanya Mahasiswa soal Investasi Tambang

Bahlil mengatakan agar sebuah daerah menarik untuk investor, pemerintah setempat perlu menjaga stabilisasi ekonomi dan keamanannya.

6 Oktober 2022 | 21.11 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bercerita tentang mahalnya investasi di sektor pertambangan. Tidak hanya dari sisi pembangunannya, besarnya ongkos investasi pun memperhitungkan sisi lingkungan hingga keamanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Investasi pertambangan bukan investasi murah, besar sekali," kata Bahlil seperti yang ditayangkan dalam YouTube resmi Kementerian Investasi saat memberikan orasi ilmiah di Universitas Cenderawasih Jayapura pada Kamis, 6 September 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, ia menyebut investasi di sektor pertambangan bisa membuka lapangan kerja. Adapun pernyataan itu ia lontarkan untuk menjawab pertanyaan seorang mahasiswa mengenai bagaimana pemerintah mengambil kebijakan investasi, terutama untuk pertambangan di Papua. 

Bahlil mengatakan agar sebuah daerah menarik untuk investor, pemerintah setempat perlu menjaga stabilisasi ekonomi dan keamanannya. "Kalau daerah kita tidak bisa kita menjamin stabilitas keamanananya, investor siapa yang mau datang, investor tambang tidak datang tiba-tiba langsung ngambil tambang dan dapat uang, dia eksplorasi dulu," katanya.

Bahlil pun membeberkan sejumlah strategi untuk mengembangkan investasi di sektor pertambangan di Papua. Ia mengatakan pertama, pemerintah mendorong hilirisasi nikel. Investasi yang sedang berkembang untuk smelter ini sekarang berlangsung di Sorong yang dikerjasamakan oleh perusahaan pelat merah. 

Kedua, pemerintah tengah mengevaluasi berbagai izin pertambangan, terutama di wilayah Jayapura bagian selatan. "Dan yang ketiga, menyangkut persoalan urusan pembagian dari izin-izin tambang yang ada, kami sudah menyampaikan kepada Gubernur, kalau memang izinnya tidak jalan, kita segera tarik dan evaluasi," katanya. 

Di sisi lain, Bahlil berharap mahasiswa dapat berkolaborasi untuk mendorong penciptaan nilai tambah dan menciptakan lapangan pekerjaan. "Satu hal yang kami mau sampaikan bahwa kunjungan kami di kampus ialah untuk menjelaskan arah kebijakan negara terkait hilirisasi," katanya.

Menurut Bahlil, setelah melakukan orasi ilmiah, mahasiswa menyampaikan respons yang sangat baik sehingga pihaknya memberikan apresiasi. Dia berharap semua kampus di Papua dapat menciptakan sumber daya manusia berkualitas.

"Saya bangga karena mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) semakin baik dan tadi kami melakukan sharing (berbagi) dengan luar biasa," ujarnya.

NABILA NURSHAFIRA | ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus