SEJAK bernaung di bawah - Departemen Keuangan, PT Pengembangan Armada Niaga Nasional (PANN) semakin lincah. Tahun depan PANN akan memperluas kegiatannya tidak hanya terbatas pada bidang angkutan laut, tetapi juga angkutan udara, gerbong kereta api, dan perkantoran serta telekomunikasi. Menurut Direktur Utama PANN W.M.Th. Nayoan, restu dari pemerintah sudah ada, tinggal menunggu pengesahan pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham bulan ini. Memang selama ini PANN dikenal sebagai spesialis leasing angkutan laut. Sejak berdiri 16 tahun silam, PANN telah membiayai pengadaan 68 kapal. Namun, kini banyak perusahaan seperti IPTN, meminta PANN untuk membiayai pengadaan kapal CN 235, yang harga per buahnya mencapai Rp 16 milyar. Lalu Telekom juga memintanya membangun SST (satuan sambungan telepon) senilai Rp 100 milyar lebih. Bagi PANN, yang tergolong sangat sehat, pembiayaan bukan masalah. Untuk usaha barunya itu, sekelompok bank pemerintah bersedia memberikan pinjaman. Begitu juga beberapa lembaga keuangan dari luar negeri. BUMN dengan aset Rp 153 milyar itu tahun lalu meraih profit after tax Rp 5,5 milyar. Dan Juli lalu dinobatkan sebagai pembayar pajak terbesar tingkat nasional. Dengan perluasan kegiatan tersebut, PANN menjadi perusahaan leasing umum, yang berarti juga harus bersaing dengan 102 perusahaan leasing lainnya. Namun, PANN belum berniat memberikan leasing untuk kendaraan bermotor, yang banyak peminatnya itu. Alasannya? "Kendaraan bermotor kurang produktif," kata Nayoan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini