DALAM waktu dekat, ada satu lagi produk bahan bangunan yang lepas dari ketergantungan impor, yakni plasterboard atau bahan pelapis dinding. Produk ini akan dibuat di dalam negeri oleh Jaya Group dan Boral Plasterboard Australia (menguasai 85% saham), bekerja sama dengan PT Petrokimia Gresik dan PT Garama Dhananjaya (masing-masing 7,5% saham). PT Petrojaya Boral Plasterboard (disingkat PBP) bermarkas di Gresik dan mulai berproduksi awal pekan lalu. Berbekal investasi US$ 15 juta, pabrik itu akan memproduksi 7 juta meter persegi plasterboard dalam setahun. Jumlah tersebut memang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan dalam negeri, yang hanya 6 juta meter persegi. Namun, para investor yakin, kebutuhan pasar lokal akan terus berkembang sehingga, "Kami mencanangkan setahap demi setahap akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 12 juta meter per tahun," kata Malcolm W. Anderson, Direktur Utama PBP. Anderson juga memperkirakan titik impas tercapai dalam waktu kurang dari 10 tahun. Kenapa tidak? Soalnya, pasar dalam negeri saja -- selama ini mengimpor dari Malaysia, Taiwan, Korea, dan Australia -- sudah dipastikan akan menyerap 6 juta meter persegi dengan nilai jual sekitar Rp 9 miliar. Adapun sisanya, kata Anderson, akan diekspor ke negara-negara di kawasan ASEAN. Ini sangat mungkin karena dengan bahan baku karton dan gips -- merupakan produk sampingan PT Petrokimia Gresik PBP akan mampu membuat pelapis dinding dengan harga jual yang bersaing.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini