Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan memberikan insentif atas jasa penumpukan peti kemas dan kargo sepanjang periode mudik lebaran sebesar 50 persen. Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto mengatakan, insentif tersebut berlaku untuk penumpukan 24 Maret hingga 8 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Putut, aturan itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kepolisian dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Libur Arus Mudik dan Balik Angkutan Lebaran Tahun 2025/1466 H yang diteken pada 7 Maret lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam aturan tersebut, pemerintah melarang truk-truk besar melintas ke jalan-jalan pelabuhan. "Pemerintah menetapkan kendaraan atau truk-truk besar tidak boleh jalan di perbatasan. Maka kami pun juga memberikan insentif kepada jasa penumpukan atas peti kemas dan kargo yang ditumpuk di pelabuhan," kata Putut dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Maret 2025.
Putut menyampaikan, insentif itu juga anya akan berlaku untuk peti kemas, bongkar, dan impor. Pasalnya, peti tersebut biasanya baru mengurangi kegiatan di 5 hari sebelum dan setelah lebaran. "Jadi kalau (barang yang) sudah datang, karena tidak bisa keluar, ya, kita berikan insentif buat teman-teman yang memanfaatkan peti kemas atau kargo ditumpuk di pelabuhan," tuturnya.
Putut juga menyampaikan, Pelindo memprediksi pergerakan di terminal Pelindo tahun ini mencapai 2,5 juta orang. Untuk mengantisipasi kepadatan, kata dia, Pelindo mengoperasikan 63 pelabuhan yang tersebar di masing-masing regional.
Rinciannya, pelabuhan regional 1 sebanyak 11 terminal, regional 2 sebanyak 9 terminal, regional 3 sebanyak 21 terminal, dan regional 4 sebanyak 44 terminal.
Pelindo memprediksi puncak arus mudik akan jatuh pada 28-29 Maret 2025, sedangkan arus balik jatuh pada 5-6 April 2025. "Ini menurut kami berdasarkan historis dan data yang juga kita kumpulkan dari operator swasta," ujar Patut.
Terakhir, Patut mengimbau agar masyarakat yang hendak pulang kampung selalu memantau rute dan ketentuan mudik yang akan diumumkan melalui website resmi Pelindo. Sebab, peraturan dan rute tersebut sewaktu-waktu bisa berubah sesuai dengan kondisi dan situasi. Terlebih, kata dia, cuaca diramal masih akan ekstrim hingga April nanti. "Soal cuaca ini kan tidak bisa kita utak atik lagi. Jadi harapannya masyarakat selalu memantau prediksi cuaca dan menyesuaikannya dengan pesanan tiket," kata Putut.
Pilihan Editor: Risiko Pelik Setelah Modal Asing Hengkang dari Indonesia