Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Apa Urgensi Kapal Baru Pelni

Terbakarnya kapal motor Umsini membuat armada Pelni menjadi terbatas. Padahal jumlah penumpang angkutan laut terus melonjak.

13 Juni 2024 | 00.00 WIB

Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api yang membakar KM Umsini di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Juli 2024. ANTARA/Hasrul Said
Perbesar
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk memadamkan api yang membakar KM Umsini di Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, 8 Juli 2024. ANTARA/Hasrul Said

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Akibat terbakarnya KM Umsini, Pelni harus memutar otak. Pasalnya, jumlah kapal milik perusahaan terbatas: 26 unit.

  • Absennya satu unit kapal berpengaruh besar karena permintaan angkutan laut untuk penumpang terus meningkat.

  • Pelni dinilai sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah. Pasalnya, keuangan perusahaan tidak akan mencukupi untuk membeli kapal baru.

SUDAH tiga hari kapal motor Umsini bersandar di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar. Armada milik PT Pelni (Persero) ini tak bisa berlayar karena masih dalam pengawasan investigator, dari Kepolisian Resor Pelabuhan Makassar hingga Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Mereka sedang mencari tahu penyebab terbakarnya kapal tersebut pada Ahad, 9 Juni 2024.

Hari itu, sekitar pukul 04.20 Wita, percikan api muncul di area mesin KM Umsini. Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni, Evan Eryanto, mengatakan api diduga berasal dari motor bantu kapal. Asap hitam kemudian membubung keluar kapal. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 09.00 Wita.

Saat kejadian, terdapat 1.677 penumpang di atas kapal yang berencana melaju ke Surabaya, Jawa Timur; DKI Jakarta; serta Kijang, Tanjung Pinang. Seluruh penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat. Begitu juga dengan awak kapal. "Anak buah kapal dengan cepat berupaya melakukan pemadaman menggunakan alat pemadam CO2 yang tersedia di atas kapal dan pada saat yang bersamaan menurunkan penumpang ke dermaga," ujar Evan.

Akibat kejadian ini, Pelni harus memutar otak. Pasalnya, jumlah kapal milik perusahaan terbatas: 26 unit. Itu pun tak semuanya beroperasi, karena ada jadwal perawatan secara periodik.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Didit Hariyadi dari Makassar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus