Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Garuda Indonesia bersiap mengoptimalkan layanan penerbangan umrah dan haji.
Pemerintah Arab Saudi mencabut aturan wajib transit dalam penerbangan umrah.
Serikat Karyawan Garuda menolak kerja sama dengan maskapai asing.
JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah bersiap mengoptimalkan layanan penerbangan umrah dan haji. Kepada Tempo, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, menyatakan tak akan menyia-nyiakan peluang rute asing yang sudah dibuka Arab Saudi untuk Indonesia. “Pasti kami ambil, tapi masih siap-siap,” ujarnya.
Dalam kondisi normal tanpa pandemi Covid-19, kata Irfan, sebelumnya, porsi jemaah umrah dan haji ke Timur Tengah mencapai 90 persen. Sisanya adalah penumpang tujuan bisnis atau pekerja asal Indonesia ataupun warga Saudi yang pulang dari Indonesia.
Garuda mengakui sudah mengirim proposal pengajuan kembali penerbangan umrah. Namun metode penerbangan yang diajukan manajemen hanya penerbangan langsung tanpa transit. "Kami sudah maju dengan proposal (penerbangan langsung),” tutur Irfan.
Alasan yang sama membuat Garuda Indonesia tak membuka layanan ke Tanah Suci meski pintu bagi peziarah asing sudah dibuka sejak 10 Agustus 2021. Saat itu pemerintah Arab Saudi masih mewajibkan transit bagi penumpang asal sembilan negara, termasuk Indonesia. Di negara ketiga, jemaah harus dikarantina selama dua pekan.
Peluang penerbangan umrah kembali muncul pada 25 November lalu, saat otoritas penerbangan Arab Saudi (General Authority of Civil Aviation/GACA) mencabut aturan transit. Isi edaran GACA yang sudah berlaku sejak awal bulan ini mencakup penerbangan umrah.
Irfan pun menjanjikan perjalanan itu tetap dilayani pesawat berbadan lebar. Namun belum ada rincian perencanaan tersebut karena Garuda berencana memangkas jumlah pesawat besar. Dalam beberapa tahun ke depan, hanya ada tujuh tipe pesawat dari sebelumnya 13 tipe. Merujuk pada data operasional di laman resmi Garuda, perusahaan pelat merah itu mengelola empat pesawat berbadan lebar, yaitu Boeing 777-300ER, serta Airbus seri 330-900 Neo, A330-300, dan A330-200.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo