Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Madiun - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan jalan tol ruas Solo–Ngawi terkendala masalah lahan. Tanah untuk 23 dari 61 overpass atau jembatan penyebrangan milik warga belum dibebaskan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Prioritasnya untuk penghubung antarkampung dan sawah,’’ kata Basuki saat menghadiri Festival Jalan Tol ruas Ngawi–Kertosono di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Sabtu sore, 6 Januari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Basuki berharap Pejabat Pembuat Komitmen pembebasan lahan segera merampungkan tugasnya. Apalagi, tol ruas Solo–Ngawi menjadi salah satu yang bakal dioperasikan tahun ini selain ruas Ngawi–Kertosono. “Mudah-mudahan sekalian nanti diresmikan Solo–Ngawi–Kertosono,’’ ujarnya.
Pembangunan jalan tol ruas Ngawi – Kertosono dinyatakan sudah mencapai 99 persen. Jalan sepanjang 49,5 kilometer yang digarap PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) itu membentang antara Klitik, Ngawi hingga Wilangan, Nganjuk.
Adapun pencapaian pembangunan jalur antara Nganjuk – Kertosono sepanjang 37 kilometer masih berkisar 50 persen. Proyek itu dikerjakan langsung oleh pemerintah dan dijadwalkan selesai menjelang Lebaran tahun ini.
Direktur Utama PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ) selaku pengelola jalan tol ruas Ngawi – Kertsono, Iwan Moedyarno, menyatakan proyek yang dikerjakan akan rampung pada akhir bulan ini. Kini, petugas tengah melengkapi fasilitas di jalan tol di antaranya penambahan lampu penerangan dan rambu lalu lintas. “Juga gerbang tol. Kekurangannya tinggal sedikit-sedikit,’’ ucap Iwan.
Karena itu, NKJ menggelar Festival Jalan Tol ruas Ngawi–Kertosono. Kegiatan itu, menurut Iwan, untuk mengajak warga melihat jalan tol yang segera dioperasikan tersebut. Para peserta mengikuti sejumlah kegiatan, di antaranya balap lari dan sepeda sehat. “Setelah diresmikan, maka tidak semua orang bisa datang ke sini untuk bersepeda, lari seperti sekarang ini."