Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Berita Tempo Plus

Bangkit dari Mati Suri Pabrik Pupuk Aceh

Pabrik amonia dan pupuk urea PIM-1 milik PT Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe kembali beroperasi setelah mendapat pasokan gas. 

13 Februari 2023 | 00.00 WIB

Presiden Joko Widodo (ketiga dari kiri) dan jajarannya saat peresmian pabrik pupuk di Dermaga 3 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, 10 Februari 2023. ANTARA/Rahmad
Perbesar
Presiden Joko Widodo (ketiga dari kiri) dan jajarannya saat peresmian pabrik pupuk di Dermaga 3 PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, 10 Februari 2023. ANTARA/Rahmad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • PIM-1 masih terseok-seok setelah diaktifkan kembali pada Januari 2022.

  • Pemerintah menjamin pasokan gas untuk kebutuhan domestik.

  • Gas untuk PIM-1 diambil dari kargo yang belum berkontrak.

JAKARTA - Pabrik amonia dan pupuk urea milik PT Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe, Aceh, bangkit dari mati suri. Kali ini pemerintah optimistis tak akan ada lagi kendala  ihwal pasokan gas. Berdiri sejak 1985, pabrik yang dikenal dengan sebutan PIM-1 ini sempat berhenti beroperasi pada 2012 lantaran kekurangan pasokan gas dan mengalami persoalan teknis. Selama 10 tahun, aset tersebut tertidur hingga diaktifkan kembali secara bertahap mulai Januari 2022.

Namun, baru tiga bulan beroperasi, pada Maret 2022 PT Pupuk Iskandar Muda  lagi-lagi menghentikan pengoperasian pabrik tersebut. Persoalannya masih sama, yakni tidak adanya pasokan gas sebagai bahan baku pembuatan pupuk.
Menurut Direktur Operasi dan Produksi PT PIM, Jaka Kirwanto, pemerintah sebenarnya sudah mengalokasikan lima kargo gas per tahun untuk pengoperasian pabrik. Tapi pasokan tersebut batal terealisasi.
"Gas terbatas untuk kebutuhan reaktivitasi saja," tutur Direktur Operasi dan Produksi PIM, Jaka Kirwanto, pada 11 Maret 2022. 

Di pengujung tahun, isu kesulitan pasokan gas PT PIM kembali digaungkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Dia menyatakan, nasib PIM-1 yang mempunyai kapasitas produksi pupuk 570 ribu ton per tahun ini di ujung tanduk. Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI yang membidangi masalah BUMN, dia menyatakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) tersebut masih kesulitan gas. "Januari (2023) bisa mati lagi kalau gasnya belum dapat," katanya pada 5 Desember 2022.

Kesulitan pasokan gas pernah pula diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menurut dia, PT PIM berhak mendapat alokasi gas dengan harga khusus US$ 6 per juta British thermal unit (MMBTU) sebanyak 45 miliar BTU per hari (BBTUD) untuk tahun 2022 sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 134K Tahun 2021. Harga tersebut jauh di bawah harga gas internasional yang senilai US$ 18,43 per MMBTU. "Tapi PT PIM belum pernah mendapatkan alokasi gas tersebut," ujarnya kepada Tempo, 2 Februari lalu. 

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus