Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan memperluas Bandar Udara atau Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, hingga dua kali lipat.
Budi mengatakan hal itu menjawab hal apa saja yang telah dan siap dilakukan Kementerian dalam dialog transportasi bertajuk "Konektivitas Sulawesi Selatan dan Indonesia Bagian Timur" di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 27 Oktober 2017.
Baca juga: Penumpang di Bandara Sultan Hasanuddin Melonjak
"Jadi dalam waktu yang tidak maksimal kita akan membangun lagi, seperti perluasan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, dua kali lipat," ujarnya.
Rencana perluasan volume Bandara Sultan Hasanuddin itu disebabkan jumlah beban atau kapasitas bandara sudah melewati batas.
Jumlah penumpang yang signifikan di Bandara Sultan Hasanuddin setiap hari memang sudah sepatutnya diantisipasi agar para penumpang bisa terlayani secara maksimal dan tidak dirugikan karena berdesakan akibat kelebihan kapasitas.
Besarnya jumlah penumpang di bandara itu memang disebabkan beberapa hal, salah satunya terkait dengan pertumbuhan ekonomi provinsi Sulawesi Selatan.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan juga diiringi dengan perkembangan perekonomian masyarakat sehingga mendorong mereka lebih memilih pesawat dibanding angkutan yang lain, seperti kapal laut.
Baca: Menhub Berharap Cina Jadi Investor Kereta Cepat ke Kertajati
"Untuk sekarang, kita rencana bangun Bandara Sultan Hasanuddin berumur 10 tahun. Namun, karena perkembangan perekonomian justru baru lima tahun, kapasitasnya sudah tercapai. Jadi dari sini menunjukkan bahwa volume gerbang-gerbang di Makassar begitu besar," ucap Budi.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini