Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis waralaba dinilai sebagai salah satu konsep bisnis yang menjanjikan di era sekarang ini. Owner Kebab Turki Baba Rafi yang juga sekaligus pemilik Zuzu Beauty Care, Nilamsari berbagi pengalaman soal seluk-beluk bisnis waralaba serta sejumlah kiat dalam merintis usaha waralaba masa kini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seluk-beluk serta kiat bisnis waralaba tersebut Nilamsari bagikan saat mengisi program Kuliah Tamu Bisnis Waralaba bertema “Bisnis Waralaba Masa Kini” yang ditaja Program Vokasi Universitas Katolik Parahyangan atau Unpar, pada Rabu, 30 Juni 2021 lalu. Kuliah umum ini merupakan inisiasi Program Studi DIII Manajemen Perusahaan Unpar yang dimoderatori oleh Dosen mata kuliah Bisnis Waralaba, Lilian Danil, SE,.MM.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari laman unpar.ac.id, wanita yang telah menggeluti bisnis waralaba selama 17 tahun ini mengatakan, bisnis waralaba bukan hanya sekedar tentang bagi hasil keuntungan. Menurut Nilamsari, bisnis waralaba atau disebut juga dengan bisnis kemitraan ini harus fokus dengan sistem dan standarisasi yang harus diterapkan kepada setiap mitra bisnis.
“Juga sistem survei lokasi, sistem pelayanan, sistem pelaporan, dan lain sebagainya. Itulah memulai growing with franchise atau biasa kita sebut bisnis waralaba,” tuturnya.
Nilamsari juga menjelaskan bahwa bisnis franchise atau waralaba bukan tentang menjual barang, tetapi menjual pengetahuan. “Berbisnis franchise itu paling penting adalah paham bahwa bisnis ini ‘selling knowledge’. Kita bukan menjual barang, tetapi (menjual) intellectual property, sistem, dan menjual inovasi-inovasi yang selalu kita jalankan di perusahaan,” ujarnya, dilansir Tempo dari laman Unpar pada Selasa, 6 Juli 2021.
Sebelum menjalankan bisnis waralaba, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya Surat Tanda Pendaftaran Waralaba atau STPW. Pemilik Kebab Turki Baba Rafi yang telah memiliki cabang sebanyak 1.500 outlet yang tersebar di 10 negara ini menyebutkan ada lima syarat yang kudu disiapkan, untuk mendapatkan STPW.
Kelima syarat tersebut yaitu; pertama, sudah beroperasi selama tiga tahun lebih. Kedua, sudah mendaftarkan hak kekayaan intelektual atau HAKI. Ketiga, perusahaan berbentuk CV, PT, atau legal usaha lainnya. Keempat, terbukti untuk. Kelima, minimal memiliki lima outlet yang telah beroperasi.
Memulai bisnis waralaba juga harus menyiapkan tim manajemen, sebab menurut Nilamsari tidak ada yang namanya superhero dalam bisnis tersebut, sebab waralaba lebih mengedepankan kerja tim atau super tim. Selain itu, ada enam hal yang perlu disiapkan untuk menjadi pebisnis waralaba, yaitu prospektus, analisa keuangan, tim manajemen, perjanjian, production yang stabil, dan tim marketing online dan offline.
Berikut kiat berbisnis waralaba yang dibagikan Nilamsari dalam program Kuliah Tamu Bisnis Waralaba bertema “Bisnis Waralaba Masa Kini” yang ditaja Program Vokasi Unpar tersebut, di antaranya rajin mengikuti pameran franchise, memanfaatkan fitur iklan di Instagram atau Instagram Ads, promosi berbayar di media sosial, acknowledgement dari lomba-lomba atau institusi dan Google Ads Landing Page.
HENDRIK KHOIRUL MUHID