Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Penataan Kawasan Labuan Bajo, Ada Trotoar Soekarno Hatta Senilai Rp 60 Miliar

Kementerian PUPR melakukan penataan besar-besaran kawasan destinasi super prioritas Labuan Bajo. Ada trotoar Soekarno Hatta senilai Rp 60 miliar.

27 Juni 2021 | 17.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Trotoar premium di Labuan Bajo yang dibangun Kementerian PUPR. Dokumentasi Kementerian PUPR

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR, Basuki Hadimuljono melakukan peninjauan proyek penataan sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas atau DPSP Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT pada Selasa, 1 Juni 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari situs resmi Kementerian PUPR, Basuki memanfaatkan hari libur memperingati lahirnya Pancasila tersebut untuk mengunjungi sekaligus meninjau penataan kawasan Pulau Rinca, penataan Pantai Marina Bukit Pramuka, serta penataan trotoar Jalan Soekarno-Hatta atas yang konstruksinya telah rampung 100 persen dengan biaya Rp 60,36 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Turut hadir dalam peninjauan tersebut Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Agus Sosiawan, Kepala BPJN NTT Muktar Napitupulu, Kepala BPPW NTT Herman Tobo dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan atau P2P Yublina Dila Bunga.

Sebelum akhir 2021, Basuki menargetkan sejumlah pembangunan pengerjaan sarana dan prasarana pendukung pariwisata DPSP Labuan Bajo tersebut rampung. Hal ini demi mendukung produktivitas di sektor pariwisata saat tatanan normal baru atau new normal setelah pandemi Covid-19 usai. Selain pembangunan, Basuki juga mengingatkan sebagai aspek konservasi lingkungan, penting untuk melakukan penghijauan terdapat infrastruktur yang dibangun.

Dalam upaya melindungi Taman Nasional Komodo sebagai World Heritage Site UNESCO yang memiliki Outstanding Universal Value atau OUV, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Ditjen Sumber Daya Air dan Ditjen Cipta Karya melaksanakan penataan kawasan Pulau Rinca dengan penuh kehati-hatian.

Ditjen SDA melakukan penataan kawasan Pulau Rinca melalui pembangunan Pengaman Pantai Loh Buaya Pulau Rinca yang telah dimulai sejak September 2020 dengan kontrak sebesar Rp 50,11 miliar. Meliputi pembangunan tembok laut sepanjang 100 meter, pembangunan dermaga sepanjang 80 meter, pembangunan dermaga apung sepanjang 40 meter, pembangunan elevated deck pada ruas eksisting sebanyak dua buah untuk akses penghubung dermaga.

Ditjen Cipta Karya juga melakukan penataan kawasan Pulau Rinca berupa fasilitas penunjang wisata, seperti bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria, serta bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo. Agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung, bangunan tersebut dirancang dengan ketinggian 2 meter.

Basuki menuturkan, progres pembangunan Pengaman Pantai Loh Buaya di Pulau Rinca telah mencapai 87, 3 persen, sementara fasilitas penunjang wisata Pulau Rinca juga telah mencapai 58,7 persen. “Ditargetkan Agustus 2021 harus selesai. Lakukan penghijauan penanaman pohon yang besar, juga pada jalur yang tidak terlewat konstruksi,” kata Basuki, dilansir Tempo dari laman Kementerian PUPR pada Minggu, 6 Juni 2021.

Dalam kunjungan di Pulau Rinca tersebut Basuki juga menginstruksikan untuk menambah pasokan air baku dengan melakukan pengeboran dari sumber mata air secara maksimal dan tidak mengambil sumber air dari Labuan Bajo. “Lakukan juga penghijauan dengan ditanami pohon yang besar agar teduh seperti Pohon Ketapang Kencana,” kata Basuki.

Setelah melakukan tinjauan progres penataan kawasan di Pulau Rinca, Basuki kemudian mengunjungi sekaligus melakukan peninjauan progres penataan Pantai Marina Bukit Pramuka di zona 1 dan 2 serta zona 3 dan 5. Basuki menargetkan untuk Zona 1 dan 2 selesai pada September 2021 serta Zona 3 dan 5 rampung pada November 2021.

Terakhir dalam kunjungannya ke Labuan Bajo, Menteri Basuki juga melakukan peninjauan kondisi terkini penataan trotoar Jalan Soekarno-Hatta atas yang konstruksinya telah rampung 100 persen dengan biaya Rp 60,36 miliar. “Karena ini masih dalam masa pemeliharaan setelah kontrak konstruksi, saya minta agar tetap diperhatikan kebersihannya agar tidak kotor,” tutur Basuki.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus