Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I memberlakukan sistem double shift bagi petugas keamanan Bandara Juanda menyusul ledakan bom Surabaya pada Minggu, 13 Mei 2018. Oleh sebab itu petugas keamanan Bandara Juana ditambah dari 216 personel menjadi 723 personel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hal ini berdampak pada peningkatan jumlah personel keamanan bandara menjadi dua kali lipat," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi seperti tertulis dalam keterangannya yang diterima Tempo, Senin, 14 Mei 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AP I meningkatkan pengamanan pasca pengeboman di beberapa titik kota Surabaya. Satu keluarga teroris jaringan Jemaah Ansarut Daulah (JAD) meledakkan bom di tiga gereja di Surabaya pada Minggu pagi, 13 Mei 2018. Pada Minggu malam, pengeboman kembali terjadi di salah satu Rusunawa di Jalan Sepanjang, dekat Polsek Taman, Sidoarjo.
Serangan belum berakhir. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera membenarkan terjadi serangan bom sepeda motor di Markas Polrestabes Surabaya pukul 08.50, hari ini.
Baca: Bom Surabaya, Polisi: Laporkan Akun Twitter Pendukung Terorisme
Menurut Faik, petugas keamanan diturunkan di seluruh bandara yang dikelola AP I dengan total 3.835 personel. Selain menambah jumlah petugas keamanan, AP I juga membuat posko pengamanan terpadu di setiap bandara. Posko itu kemudian menjadi pusat bantuan keamanan di masing-masing bandara.
AP I, kata Faik, bekerja sama dengan Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) untuk mengecek secara acak (random check) kendaraan yang keluar-masuk area bandara. AP I dan Satgaspam akan patroli bersama dan menurunkan unit K9 di area terminal. Terakhir, AP I meningkatkan intensitas patroli berjalan (walking patrol) di beberapa titik.
Faik menyampaikan, upaya-upaya peningkatan pengamanan setelah ledakan bom Surabaya itu berpotensi menimbulkan penumpukan di bandara. Sebab, frekuensi proses pemeriksaan kendaraan ketika masuk area bandara bertambah. Faik mengimbau agar calon penumpang pesawat tiba di bandara tiga jam sebelum jadwal keberangkatan.
"Di samping itu, saat ini tengah diupayakan bagi kendaraan mobil dan motor untuk tidak merapat ke terminal di seluruh bandara Angkasa Pura I. Hal ini akan berdampak pada rekayasa lalu lintas sekitar area bandara," ujar Faik.