Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pengganti Plastik, Daging Kurban Dibungkus Daun Jati

Daging kurban kali ini tidak dibungkus dengan plastik tetapi diganti dengan daun pohon jati.

12 Agustus 2019 | 09.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Umat muslim menata daging kurban di atas daun jati sebelum didistribusikan saat perayaan Idul Adha 1440 H di Masjid Margoyuwono, Panembahan, Keraton, Yogyakarta, Ahad, 11 Agustus 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bojonegoro -Kepolisian Resort Bojonegoro punya cara lain dalam mengatasi limbah plastik saat Idul Kurban. Daging kurban kali ini tidak dibungkus dengan plastik tetapi diganti dengan daun pohon jati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada Hari Raya Idul Adha kali ini, Kepolisian Resort Bojonegoro menyembelih delapan ekor sapi dan 27 ekor kambing. Sapi dan kambing disembelih di Markas Kepolisian Resort di Jalan MH Thamrin Bojonegoro, Minggu, 11 Agustus 2019. Dari delapan sapi dan kambing yang dipotong menghasilkan 1.500 bungkus dan semunya dibungkus dengan daun jati.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usai sapi dan kambing disembelih, nampak puluhan panitia ramai-ramai mengiris dan memotong daging. Selanjutnya daging tersebut dibungkus daun jati dan dijajar di meja. Sebagian panitia juga membagikan daging ke sejumlah warga sekitar Polres dan pondok pesantren.

Menurut Kepala Kepolisian Resort Bojonegoro, Ajun Komisaris Besar Polisi Ary Fadeli, selain ramah lingkungan, daging sapi atau kambing yang dibungkus dengan daun jati bisa lebih awet dan. “Setidaknya ketika diolah menjadi menu makanan," ujarnya di Markas Polres Bojonegoro, Minggu, 11 Agustus 2019.

Selama ini, daun jati digunakan untuk menggantikan kantong plastik karena lebih ramah lingkungan. Hal itu bisa ditemui di warung-warung makan, dan sebagian restoran yang menyajikan menu makanan khas dibungkus daun jati. Termasuk juga acara-acara hajatan dimana makanan khas Bojonegoro, seperti nasi buwuhan juga dibungkus daun jati.

Kapolres Ary Fadli menjelaskan pihaknya sengaja menggunakan daun jati untuk pembungkus sebagai salah satu upaya untuk mendukung program pemerintah mengurangi sampah plastik. Yaitu menggunakan daun jati sebagai pembungkus daging kurban dan upaya meminimalisir sampah plastik. Karena jika menggunakan kantong plastik justru menyisakan sampah yang sulit didaur ulang. ”Kita minimalisir sampah plastik untuk program ramah lingkungan ,” jelasnya.

Di Bojonegoro, bukan perkara sulit untuk mendapatkan daun jati. Maklum areal hutan di kabupaten ini, cukup luas. Data di Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur menyebutkan, luas hutan di Kabupaten Bojonegoro 95.800 hektare. Dengan rincian, hutan lindung seluas 1457 hektare dan hutan produksi seluas 94.343 hektare. Areal hutan di Bojonegoro sebagian terbagi di Kesatuan Pemangkuan Hutan Bojonegoro dan Kesatuan Pemangkutan Hutan Parengan.

Selain itu Pemerintah Kabupaten Bojonegoro juga tengah menggalakkan potensi lokal. Makanya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro meminta ke pengusaha hotel dan juga restoran untuk menyajikan menu lokal dan ciri khasnya. Seperti sego (nasi) buwuhan yang dibungkus daun jati sebagai pengganti plastik. ”Ya, program ini telah digalakkan,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Amir Syahid, Minggu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus