Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 56 penumpang kapal roll on roll off KM Santika Nusantara yang dievakuasi dengan kapal patroli Sea and Coast Guard dari Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai atau PLP Kelas I Surabaya KNP Chundamani tiba di Surabaya pada Sabtu petang, 24 Agustus 2019. Kedatangan penumpang disambut oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub, Ahmad.
Ahmad melaporkan, tiga dari 56 korban yang dievakuasi telah meninggal dunia.
"Tiga orang korban yang meninggal tersebut langsung dibawa ke RS Bhayangkara," ujar Ahmad dalam keterangan tertulis pada Minggu, 25 Agustus 2019.
Adapun ia memastikan, 53 korban lainnya berada kondisi sehat dan baik. Penumpang selamat pun langsung diperiksa, diberi konsumsi, kemudian dipulangkan ke rumah masing-masing dengan transportasi yang telah disediakan.
Sementara itu, korban yang berdomisili di luar kota Surabaya memperoleh fasilitas menginap sementara. Sebelumnya, kapal KM Santika Nusantara yang terbakar diketahui membawa ratusan penumpang. Namun, jumlahnya sampai sekarang masih belum terkonfirmasi secara pasti.
Selain membawa penumpang, kapal nahas tersebut membawa 84 unit kendaraan berbagai jenis. Juru bicara Basarnas Surabaya, Tholib Vatelehan, mengatakan total korban terdata hingga Sabtu pukul 11.00 WIB berjumlah 303 penumpang.
Setelah kabar terbakar, korban sempat dievakuasi ke Pulau Masalembo. Masyarakat setempat memberikan bantuan berupa makanan dan pakaian.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT tengah menginvestigasi penyebab terbakarnya Kapal KM. Santika Nusantara. Sejumlah data dikumpulkan termasuk menggali keterangan para penumpang.
Investigator KNKT Nico Maris, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data. "Kita cari bukti awal untuk mengungkap penyebab kebakaran KM Santika Nusantara ini lebih dulu," ujarnya.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini