Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Penyebab Jokowi Batal Ngantor di IKN: Pembangunan Molor Gara-gara Hujan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi batal berkantor di IKN bulan ini sebab pembangunan infrastruktur molor karena hujan deras.

17 Juli 2024 | 11.19 WIB

Batal Ngantor di IKN Bulan Ini, Jokowi: Hujan Deras Banget
Perbesar
Batal Ngantor di IKN Bulan Ini, Jokowi: Hujan Deras Banget

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali dikabarkan batal untuk berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Juli ini. Kepala negara mengaku masih melihat kesiapan infrastruktur terkait rencananya untuk pindah ke kantor di ibu kota negara baru itu. Menurutnya, apabila infrastruktur sudah siap, dia memastikan bakal segera berkantor di IKN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada awalnya, Jokowi merencanakan untuk pindah kantor ke IKN pada Juli 2024. Operasional presiden akan berpindah seiring rampungnya pembangunan tahap pertama gedung-gedung pemerintah. Pemerintah juga merencanakan untuk menggelar upacara 17 Agustus tahun ini di IKN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ketika ditanya mengenai rencana berkantor ke IKN, Jokowi sebelumnya menyebut belum ada kepastian dalam waktu dekat. Eks Gubernur Jakarta menyampaikan ini usai menyerahkan bantuan kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 8 Juli 2024. Lantas, apa saja sebenarnya alasan Jokowi batal berkantor di IKN?

Alasan Jokowi Batal Ngantor di IKN

Terdapat sejumlah alasan mengapa Presiden Jokowi batal berkantor di IKN. Terbaru, kepala negara itu menyebutkan bahwa hujan deras menjadi alasannya untuk memundurkan rencana perpindahan operasional kantornya. Menurut dia, hujan deras tersebut membuat sejumlah pekerjaan terganggu.

“Kemarin memang targetnya kan Juli, tetapi kan lihat ke IKN, setiap hari hujan terus. Hujan deres banget jadi memang pekerjaan banyak yang mundur, dan itu biasa dalam proyek besar,” kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa, 16 Juli 2024.

Jokowi juga mengingatkan bahwa IKN itu bukan untuk dibangun dua atau tiga tahun, tapi jangka panjang. “Mungkin dalam 15-20 tahun. Jadi jangan membayangkan kita upacara 17 Agustus itu sudah jadi semuanya. Tidak seperti itu, banyak yang baru menurut saya,” ucap dia.

Sebelumnya, Jokowi menyatakan belum ada rencana terkait kepindahannya ke IKN Nusantara. Hal ini terjadi karena alasan infrastruktur IKN yang belum siap sepenuhnya, terutama untuk air dan listrik.

“Airnya sudah siap, belum? Listriknya sudah siap, belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah,” ujar Jokowi pada Senin, 8 Juli 2024.

Dengan progres yang ada, Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin memaksakan perpindahan kantor ke IKN tersebut. “Kami tidak ingin memaksakan sesuatu yang memang belum, jangan dipaksakan, semua dilihat progres lapangannya dilihat,” kata dia.

Saat itu, Jokowi mengatakan sudah mendapat laporan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono soal pembangunan di IKN. Dari laporan itu, pembangunan kantornya belum sepenuhnya rampung. “Sudah (terima laporan) dari PUPR tapi belum (siap),” tuturnya.

Di samping itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga sempat mengatakan hujan menjadi kendala pembangunan di IKN. Basuki menyampaikan ini ketika ditanya mengenai progres pembangunan jalan tol di IKN.

Menteri PUPR itu mengatakan tol IKN seksi 6A dan 6B baru dikerjakan. Namun dia menjamin akses dari Pulau Balang menuju IKN sudah bisa dipakai pada Agustus 2024.

“Masalahnya di sana hanya satu – hujan. Bulan kemarin dari 30 hari, hanya 8 hari yang terang. Selebihnya hujan. Sekarang mengaspal pun pakai tenda, supaya nggak kena hujan,” kata Basuki ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 10 Juli 2024.

Untuk air dan listrik, Basuki memastikan keduanya akan masuk ke IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada pertengahan bulan Juli. Saat itu Basuki mengatakan jajarannya bakal melakukan commissioning atau uji kelayakan air pada 15 Juli 2024.

Mengenai listrik, Menteri PUPR mengatakan sudah berkomunikasi dengan Telkom dan Perusahaan Listrik Negara. Dia mendapat laporan bahwa listrik 10 megawatt dari pembangkit listrik tenaga surya di IKN sudah siap. Saat ini mulai dibangun dengan kapasitas 40 megawatt.

Semua hal itu akan dia cek ke lokasi di IKN pada 18 Juli besok, usai mendampingi Presiden Joko Widodo atau Jokowi kunjungan kerja ke luar negeri.

RADEN PUTRI | TIM TEMPO

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus