Kartu ATM itu simbol gengsi. Jika dompet Anda dibuka dan di sana ada serenceng kartu ATM, Anda pasti dikira orang berduit, walau isi setiap tabungan Anda cekak. ATM dikenal sejak perbankan melakukan ekspansi besar-besaran pada awal 1990-an.
Tapi, gaya hidup ber-ATM tak selalu membawa kemudahan, walau bisa mengundang decak kagum. Seorang nasabah dari dusun di Bali pernah bingung ketika temannya di Jakarta enak saja memencet tombol-tombol ATM dan, sruut?, meluncurlah ratusan ribu rupiah dari sang mesin uang. Tak perlu antre panjang. Tapi, tanpa disadari, nasabah yang memiliki banyak kartu juga harus mengeluarkan biaya yang jauh lebih besar untuk kartu-kartu itu. Setiap bank menarik biaya administrasi yang berbeda-beda, tapi kisarannya dari Rp 2.000 sampai Rp 4.500. Memang tidak besar jika nasabah cuma punya satu kartu.
Namun, jika kartu yang dimiliki banyak, biaya administrasi itu akan sangat besar, apalagi dalam setahun. BCA, misalnya. Dengan biaya administrasi Rp 4.500 per bulan, seorang pemilik rekening Tahapan BCA baru bisa menikmati bunga jika punya saldo minimum rata-rata Rp 900 ribu. Di bawah itu, nasabah pasti tekor. Sementara itu, dengan biaya administrasi Rp 2.000, pemegang kartu ATM di bank BNI baru bisa menikmati bunga jika punya saldo rata-rata Rp 350 ribu. Bagi penabung kecil-menengah, nilai saldo rata-rata itu jelas tergolong besar. Bayangkan jika seseorang punya lebih dari satu kartu.
Hal itu sebetulnya tak perlu terjadi jika nasabah memahami untung-ruginya memiliki banyak kartu ATM. Pengamat perbankan Mirza Adityaswara melihat, rata-rata nasabah individual Indonesia memang kurang sadar biaya. Bukan hanya untuk kartu ATM, untuk kartu kredit pun banyak nasabah Indonesia yang punya lebih dari satu kartu. Padahal, iuran tahunan yang mesti dibayar juga tidak kecil. Untuk Citibank Visa perak, misalnya, nasabah mesti membayar Rp 150 ribu per tahun. Di luar itu, mereka masih harus membayar bunga atas sisa kewajibannya.
Toh, pesona kartu ATM masih banyak. Anda bisa membayar tagihan listrik, telepon, dan asuransi hanya dengan satu kartu ATM atau kartu kredit. Karena itu, kata Mirza, nasabah tak perlu memiliki berlembar-lembar kartu karena fungsinya toh sama saja. Pilih satu kartu dari bank dengan reputasi bagus, dan hitung manfaatnya dibandingkan dengan biaya. Yang perlu, Anda keluar sedikit biaya untuk manfaat yang besar, bukan sebaliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini