Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Permintaan Televisi Ukuran Besar Meningkat

Konten yang sesuai dengan kecanggihan teknologi televisi belum cukup tersedia.

27 Maret 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Regional Head of TV Samsung Electronics Southeast Asia & Oceania, Simon Sim, dalam peluncuran Samsung QLED 8K di Singapura.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SINGAPURA – Permintaan televisi berukuran besar di Asia Tenggara meningkat pesat. Regional Head of TV Samsung Electronics Southeast Asia & Oceania Samsung Electronics, Simon Sim, memperkirakan tren tersebut akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Simon mengatakan tren itu terlihat sejak 2014. Penjualan televisi ultra high definition (UHD) pada 2014 hanya 6 persen dari total penjualan semua jenis televisi. Saat ini, kata dia, pangsa pasarnya melonjak hingga lebih dari 73 persen. "Tiga dari empat televisi UHD yang dijual merupakan televisi berukuran besar," kata dia dalam acara Samsung Forum 2019 di Singapura, kemarin. Ukuran yang dia maksud ialah lebih besar dari 64 inci.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Simon memperkirakan permintaan televisi berukuran 64 inci akan meningkat hingga lebih dari 50 persen. Adapun permintaan televisi ukuran 65 inci ke atas bisa meningkat dua kali lipat.

Senior Product Marketing Manager TV and Audio Visual Samsung Electronics Indonesia, Ubay Bayanudin, menyatakan tren itu telah terjadi di Indonesia. Pangsa pasar televisi berukuran 65 inci ke atas saat ini mencapai 48 persen. Penjualannya meningkat hingga 110 persen dari 2015 hingga 2018.

Ubay menuturkan kenaikan penjualan didukung penurunan harga. "Harga televisi 65 inci sudah makin terjangkau," ujarnya. Begitu pengguna menonton di layar besar, kata dia, sedikit dari mereka yang beralih ke ukuran yang lebih kecil.

Samsung mengikuti tren ini dengan mengeluarkan QLED 8K, yang memiliki resolusi empat kali UHD. Mulai tahun ini, televisi berukuran 65 inci hingga 98 inci tersebut akan tersedia di 60 negara. Di Indonesia, QLED 8K ukuran 65 inci, 75 inci, dan 82 inci akan masuk dari Thailand dan Vietnam ke pasar pada April 2019 dan dibanderol mulai Rp 80 juta. Adapun televisi terbesar terbaru mereka akan masuk pada Mei 2019 dengan harga Rp 1,5 miliar.

Ubay mengatakan salah satu tantangan tren ini adalah konten yang belum memadai. Makin besar televisi, kata dia, makin banyak piksel yang dibutuhkan untuk membuat tayangan terlihat jelas. Resolusi tertinggi saat ini, yakni UHD, atau disebut 4K oleh Samsung, memiliki konten sangat terbatas dan membutuhkan koneksi Internet yang cepat dan stabil.

Samsung pun mengembangkan quantum processor, teknologi semikonduktor pemrosesan gambar yang diperkuat dengan artificial intelligence (AI). Teknologi tersebut mempelajari dan membandingkan jutaan gambar. AI membantu mengalibrasi konten yang beresolusi lebih rendah, seperti standard definition hingga UHD, dan mengoptimalkannya menjadi konten berkualitas, terlepas dari format aslinya. "Semakin banyak data yang dimasukkan pengguna, kemampuan kalibrasi akan bertambah," ucap Ubay.

Samsung juga menggunakan teknologi direct full array yang menempatkan LED backlit di belakang panel. Teknologi ini mengontrol cahaya agar dapat disesuaikan secara individual untuk memunculkan warna hitam yang lebih pekat.

Consumer Electronics Business Director Samsung Electronics Indonesia, Vega Susatyo Adi, meyakini pasar untuk televisi ukuran besar akan selalu ada di Indonesia, meskipun harga yang dibanderol terhitung tinggi. "Beberapa golongan konsumen di Indonesia percaya kualitas adalah nomor satu," tuturnya.

Selain itu, Indonesia potensial lantaran tingkat konsumsi masyarakatnya tinggi. "Dengan pertumbuhan pendapatan seperti Indonesia, bisnis ini tidak akan berkurang. Di negara maju yang penduduknya stagnan saja, bisnisnya tidak berkurang," kata Vega.

VINDRY FLORENTIN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus