Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah resmi memperpanjang relaksasi kenaikan Harga Eceran Tertinggi atau HET beras. Kebijakan itu tertuang dalam surat Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas kepada stakeholder perberasan Nomor 160/TS.02.02/K/5/2024 tanggal 31 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, pemerintah sudah menaikan HET beras di delapan wilayah sejak Maret 2024. Kenaikan berkisar Rp 1.000 per kilogram untuk beras premium, dan Rp 1.600-1700 per kilogram untuk beras medium. Perpanjangan relaksasi HET ini merupakan kali ketiga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Naiknya Berbagai Komponen dalam Proses Produksi Beras
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan kebijakan HET beras menyesuaikan dengan situasi dan kondisi aktual saat ini. Harga eceran tertinggi sulit turun, meskipun produksi panen raya sudah melimpah. “Karena memang biaya agroinput, biaya petani, sewa lahan, pokok, tenaga kerja, semuanya naik," kata Jokowi saat meninjau Pasar Senggol, Dumai, Riau, Sabtu 1 Juni 2024.
2. Untuk Stabilitas Harga Beras Di Pasar Tradisional dan Modern
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga beras di pasar tradisional serta retail modern di seluruh Indonesia.
2. Kenaikan Harga Gabah
Pemerintah akan mengatur kembali Harga Eceran Tertinggi atau HET beras. Menanggapi hal itu, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, mengatakan jika ingin menguntungkan petani yang perlu ditinjau adalah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah. “HPP Gabah yang sekarang ini angka fleksibilitasnya masih Rp 6 ribu. Kami usulkan ada HPP permanen Rp 7 ribu,” ujarnya kepada Tempo, 27 Mei 2024.
HPP adalah harga pembelian gabah oleh pemerintah di tingkat produsen untuk ditetapkan menjadi cadangan beras pemerintah (CBP). Menurut dia, HPP yang ada saat ini belum layak bagi petani karena naiknya biaya produksi pertanian. “Harga gabah saat ini belum menguntungkan petani,” ujarnya.
3. Akan Memasuki Masa Paceklik
Ketua Komunitas Industri Beras Rakyat Syaiful Bahari mengatakan kenaikan HET akan berdampak pada kenaikan harga beras di pasaran. Kenaikan HET, menurut dia, menandakan pemerintah tidak sanggup lagi menurunkan harga beras karena harga di pasar yang sudah sangat tinggi. “HET naik juga disebabkan akan masuk panceklik. Ini kemungkinan akan memacu lagi harga beras,” ujarnya.
Pemerintah resmi memperpanjang relaksasi kenaikan Harga Eceran Tertinggi atau HET beras. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengatakan kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan stabilitas pasokan dan harga beras di pasar tradisional serta retail modern di seluruh Indonesia.
Pantauan harga kebutuhan pokok menjelang Idul Adha itu disampaikan Tito saat mendampingi kunjungan kerja Jokowi meninjau Pasar Senggol di Kota Dumai, Riau pada 1 Juni 2024 lalu.
Melansir dari data Badan Pangan Nasional Sabtu, 1 Juni 2024 pukul 14.03 WIB, harga beras premium rata-rata nasionalnya Rp 15.450 per kilogram, sedangkan medium Rp 13.430 per kilogram.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi juga mengatakan, pemerintah sudah menetapkan relaksasi dengan menaikan HET beras premium di delapan wilayah. Kata Arief, kebijakan tersebut berdasarkan penyesuaian kenaikan keseluruhan faktor produksi. Menurut dia, pemerintah sedang berupaya agar harga bisa tetap wajar di tingkat petani.
TIARA JUWITA | ILONA ASTHERINA | ADINDA JASMINE | DESI LUTHFIANI