Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) menyebutkan pembebasan lahan jaringan pipa Gresik - Semarang telah selesai. Presiden Direktur Pertagas Wiko Migantoro mengatakan konstruksi proyek sepanjang 267 km dapat rampung pada akhir 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah konstruksi pipa selesai di akhir tahun, Wiko menuturkan pihaknya masih harus menjalankan tahap uji coba pipa (comissioning).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Semoga akhir tahun (2019) selesai konstruksi,” katanya, Ahad 6 Oktober 2019.
Pengerjaan pipa terbentang dari Tambak Lorok - Semarang hingga Gresik ini, sebelumnya ditargetkan selesai pertengahan 2018.
Pipa dengan diameter 28 inch yang dibangun sejak 2015 tersebut dikerjakan dengan total nilai investasi senilai US$250 juta.
Nantinya, Pipa Gresik-Semarang mengalirkan pasokan gas dari Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) sebesar 100 mmscfd. Hanya saja, proyek yang dikerjakan PT Pertamina EP Cepu ini baru akan beroperasi pada 2021.
Menurut Wiko, sembari menunggu beroperasinya JTB, Pertagas telah memperoleh alternatif sumber gas lain. "Sekarang sedang proses [alternatif pasokan gas],” ujarnya.
Direktur Utama Pertamina EP Cepu Jamsaton Nababan mengamini bahwa penjualan produksi gas sebesar 192 mmscfd akan dialirkan melalui pipa Gresik - Semarang.
Menurutnya, dengan cadangan gas JTB sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF), produksi JTB diharapkan dapat memberikan efek pengganda. Khususnya untuk mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.