Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) pada Jumat, 31 Mei 2019 mengelar Rapat Umum Pemegang Saham atau RUPS di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta Pusat. Kendati mengadakan acara penting, Direktur Utama (Dirut) Pertamina Nicke Widyawati tak tampak hadir dalam acara konferensi pers.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi hal ini, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan tidak ada masalah mengelar konpers tanpa kehadiran Direktur Utama. Saat ini, Nicke tengah pergi dinas ke luar negeri.
"Tidak masalah RUPS tanpa Bu Nicke," kata Fajar singkat sambil bergegas menuju lift Kantor Kementerian BUMN, Jumat.
Seperti diketahui, Dirut Pertamina Nicke Widyawati kini menjadi perhatian karena diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nicke diperiksa terkait kasus PLTU Riau-1 yang juga ikut menyeret mantan direktur PT PLN Sofyan Basir sebagai tersangka.
Pada 3 Mei 2019, Nicke hadir memenuhi panggilan Komisi Antirasuah sebagai saksi setelah sebelumnya sempat diundur. Adapun, Nicke seharusnya juga memenuhi panggilan KPK pada 27 Mei 2019, namun ia batal hadir karena sedang bertugas di luar negeri.
Sementara itu, dalam konferensi pers itu Pertamina mengumumkan mendapat laba sebesar Rp US$ 2,53 miliar atau setara Rp 35,99 triliun. Dengan jumlah laba tersebut, Pertamina juga mampu menyetor dividen kepada pemerintah sebanyak sebesar Rp 7,95 triliun.
Baca: Eks Dirut PT Pertamina Karen Agustiawan Dituntut 15 Tahun Penjara
DIAS PRASONGKO | ANDITA RAHMA