Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Dampak PPKM

PT Pertamina (Persero) memproyeksikan penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di Jawa-Bali.

14 Januari 2021 | 09.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengemudi ojek online melakukan pengisian BBM di SPBU Cikini, Jakarta, Selasa, 14 April 2020. PT. Pertamina memberikan bantuan cashback 50% kepada ojek darling hingga 12 Juli 2020 demi mereda pandemi virus corona. TEMPO/Muhammad Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM di Jawa—Bali. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading Pertamina Putut Andriatno mengatakan bahwa kendati belum memerinci lebih lanjut terkait dengan penurunan tersebut, pihaknya memastikan bakal ada penurunan konsumsi dibandingkan dengan periode sebelum pandemi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penurunan kami dibanding rata-rata sebelum pandemi sekitar 8 persen," katanya kepada Bisnis, Rabu 13 Januari 2021.

Putut mengatakan Pertamina terus memastikan pasokan BBM akan tersedia dalam jumlah yang aman di lembaga-lembaga penyalur BBM di Jawa—Bali.

Sementara itu, Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan bahwa apabila pelaksanaan PPKM di Jawa—Bali berjalan secara ketat, hal itu akan berpengaruh terhadap konsumsi BBM.

Namun, dengan mulai berjalannya program vaksin dinilai dapat membantu dalam mengurangi pandemi Covid-19 sehingga kegiatan masyarakat bisa kembali ke new normal dan ini bisa meningkatkan penggunaan BBM kembali.

"Namun, jika pandemi ini tetap tidak terkendali dan juga pelaksanaan PPKM terus berlanjut, hal ini akan terus berpengaruh terhadap konsumsi BBM," katanya.

Dia berpendapat bahwa serapan BBM pada tahun ini akan lebih baik jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, adanya sentimen dari vaksin Covid-19 dan kebiasaan hidup baru telah menjadi rutinitas masyarakat.

Dari sisi ekonomi, dengan terpuruknya kondisi pada tahun lalu, 2021 menjadi titik balik masyarakat untuk memperbaiki ekonomi yang akan membuat adanya pergerakan yang lebih aktif.

"Harapannya konsumsi akan energi baik itu BBM maupun listrik akan meningkat dibandingkan dengan 2020 kemarin," ungkapnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus