Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Pangkalpinang -Pangsa investasi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini menjadi yang terendah dibandingkan dengan provinsi lain yang ada di Sumatera. Data Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bangka Belitung menyebutkan pangsa investasi di daerah penghasil timah itu tahun 2016 hanya sebesar 21,81 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di bawah pangsa investasi terhadap PDRB Sumatera sebesar 32,01 persen atau total PDB Indonesia sebesar 31,35 persen. Ini menjadi yang terendah," kata Kepala Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah dan Layanan Administrasi Kantor Perwakilan BI Bangka Belitung, Edhi Rahmanto Hidayat, dalam seminar Banking Investment Expo di Novotel Bangka, Kamis, 7 Desember 2017.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data menunjukkan, kata Edhi, investasi di Bangka Belitung tahun 2015 hanya tumbuh 4,36 persen, melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 4,86 persen. Dan pada 2016 meningkat sebesar 6,30 persen.
Pertumbuhan investasi yang rendah itu, kata Edhi, juga dikonfirmasi dari realisasi penanaman modal dalam negeri yang tumbuh 2,83 persen dan realisasi penanaman modal luar negeri yang menurun 6,54 persen. Sebagai provinsi dengan angka Gini Ratio terendah di Indonesia, yaitu 0,282 persen di bawah angka nasional 0,393 persen, terdapat beberapa isu di Bangka Belitung yang perlu mendapat perhatian di samping masalah pertumbuhan ekonomi.
"Berdasarkan survei Asia Competitiviness Institute (ACI) Lee Kuan Yeuw School of Public Policy, National University of Singapore (NUS), daya saing Bangka Belitung juga menurun, dari peringkat 20 se-Indonesia menjadi peringkat ke-22," ujar dia.
Edhi mengatakan stabilitas ekonomi makro Bangka Belitung berada di peringkat ke-28, naik tiga peringkat dibandingkan tahun 2016 yang menduduki peringkat ke-31. Untuk sektor pemerintahan dan institusi publik, Babel turun ke peringkat 23 dari posisi peringkat ke-20. Dan untuk sektor kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur, tahun 2017 Babel berada di Peringkat ke-23, atau turun satu peringkat dibandingkan tahun 2016.
"Perlu dilakukan strategi dan upaya khusus mengoptimalkan berbagai potensi yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung," ujar dia.
Edhi menambahkan melalui seminar yang digelar diharapkan bisa mengetahui potensi investasi di Bangka Belitung yang dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat di Bangka Belitung.