Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Modal Berlimpah Seusai IPO

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk memanfaatkan dana segar hasil IPO untuk penambahan kapasitas PLTP.

23 Maret 2023 | 00.00 WIB

Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Ahmad Yuniarto (kedua kanan) dan jajarannya pada konferensi pers Penawaran Umum Perdana Saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk di Jakarta, 1 Februari 2023. ANTARA/Aprillio Akbar
Perbesar
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk Ahmad Yuniarto (kedua kanan) dan jajarannya pada konferensi pers Penawaran Umum Perdana Saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Tbk di Jakarta, 1 Februari 2023. ANTARA/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ringkasan Berita

  • Modal PGE naik 316 persen.

  • Proyek penambahan kapasitas PLTP Lumut Balai jadi fokus PGE.

  • PGE pastikan permintaan listrik terjamin.

JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menggelontorkan US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,8 triliun (dalam kurs Rp 15.300 per dolar) untuk belanja modal tahun ini. Nilainya melonjak empat kali lipat dibanding belanja modal tahun lalu yang hanya US$ 60 juta atau sekitar Rp 900 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Alokasi belanja modal PGE melimpah berkat aksinya melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada 25 Februari lalu, perusahaan mencatatkan saham perdananya atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan 10,3 miliar saham atau 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Dari aksi korporasi ini, anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut mengantongi dana segar senilai Rp 9,05 triliun. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Menurut Sekretaris Perusahaan PGE, Muhammad Baron, sebanyak 85 persen dari dana hasil IPO dikhususkan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) selama tiga tahun. "Untuk kebutuhan capex 2023, bisa dikatakan hampir semua akan menggunakan dana IPO," ujarnya kepada Tempo, kemarin. Sisanya berasal dari kas internal. Selain itu, ada tambahan pembiayaan dari Japan International Cooperation Agency (JICA), khusus untuk proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2.

Baron mengatakan pembangunan pembangkit di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu itu jadi salah satu fokus perusahaan tahun ini. PGE bekerja sama dengan konsorsium Mitsubishi Corporation, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan SEPCO III Electric Power Construction Co Ltd untuk mengembangkan PLTP Lumut Balai Unit 1 yang rampung pada 2019. Rencananya, unit kedua pembangkit ini bakal memiliki kapasitas 55 megawatt dan diproyeksikan bisa memberikan energi untuk sekitar 55 ribu rumah tangga di Sumatera Selatan. 

PLTP Lumut Balai Unit 1 di Muara Enim, Sumatera Selatan. pge.pertamina.com

Perusahaan mengejar target pengoperasian PLTP Lumut Balai Unit 2 pada 2024. Untuk itu, Direktur Keuangan PGE, Nelwin Aldriansyah, mengatakan perusahaan masih akan menyisihkan modal untuk proyek ini tahun depan. Dia tak menyebutkan besarannya. Namun, secara total, investasi baru tahun depan ditargetkan senilai US$ 350 juta atau Rp 5,3 triliun. 

Nelwin menuturkan, fokus utama penyaluran modal perusahaan adalah penambahan kapasitas terpasang pembangkit. Sejak 2022, PGE menargetkan tambahan kapasitas hingga 600 megawatt dalam kurun waktu lima tahun. Kapasitas PLTP milik PGE akan bertambah dari 672 megawatt pada 2022 menjadi 1.272 megawatt pada 2027. "Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri itu, perseroan sudah merencanakan investasi dengan total nilai US$ 1,6 miliar," ujarnya. 

PGE memastikan target ini sudah sesuai dengan rencana usaha penyediaan tenaga listrik PT PLN (Persero), sehingga tak khawatir dengan isu kelebihan kapasitas listrik saat ini. Direktur Eksplorasi dan Pengembangan PGE, Rachmat Hidayat, menyatakan sebagian pembangkit yang bakal dibangun sudah terikat power purchase agreement atau perjanjian pembelian tenaga listrik dengan PLN. Sedangkan untuk pembangkit lain yang belum dikerjasamakan dengan PLN, PGE sedang melakukan konsolidasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. "Ada peluang untuk mengajukan usulan-usulan proyek pembangkit listrik baru (kepada Kementerian)," katanya. 

Pemerintah memang tengah mengupayakan penambahan kapasitas pembangkit listrik dari energi terbarukan untuk mengejar target pengurangan emisi sesuai dengan komitmen Perjanjian Paris hingga mencapai target netral karbon pada 2060 nanti. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, mengatakan panas bumi menjadi salah satu andalan untuk mencapai mimpi tersebut. "Panas bumi energinya bersih, kapasitas pasokannya stabil selama puluhan tahun, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai andalan pasokan listrik,” tuturnya.

VINDRY FLORENTIN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus