Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dan Pijar Foundation bekerja sama dengan serikat buruh meluncurkan platform pelatihan digital tenaga kerja Kadin for Naker. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban menjelaskan bahwa kerja sama itu memberikan warna yang lain dari hubungan industrial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Biasanya pengusaha, Kadin, atau pemerintah melihat kita, apalagi yang diminta serikat buruh selain melawan, aksi, dan marah-marah menuntut tanpa ada solusi,” ujar dia di Lapangan Panahan, Kompleks Olahraga Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Ahad, 30 April 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, saat ini warna yang muncul adalah bagaimana semua serikat buruh di Indonesia dapat bersama menyiapkan diri berkolaborasi dengan Kadin. “Saya menyoroti bahwa memang ini adalah hal yang tidak pernah kita dapatkan sebelumnya, terima kasih Pak Ketua Umum Kadin (Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid),” tutur dia.
Elly menuturkan selama menjadi Presiden KSBSI, rasanya belum pernah Kadin mengundang serikat buruh untuk melakukan sebuah hal yang memang keuntungannya untuk semua pihak, bukan hanya untuk Kadin sendiri. Dia juga akan memastikan bahwa Kadin for Naker bisa berdampak positif bagi serikat pekerja.
KSBSI, kata Elly, menyambut gembira inisiatif Kadin ini. Peluncuran Kadin for Naker ini berlangsung pada momen yang tepat karena dua hal. KSBSI menyorotinya, pertama sebagain besar tenaga kerja Indonesia kurang terampil, data BPJS Agustus 2022 sebanyak 54,31 persen benpendidikan SMP ke bawah.
“Pelatihan model vokasi digital sangat tepat untuk membuka akses mereka mendapatkan pekerjaan,” ucap Elly.
Kedua, kondisi dunia ketenagakerjaan semakin sering mengahadapi goncangan global sehingga potensi kehilangan pekerjaan juga semakin rentan. “Pelatihan kerja vokasi menjadi sangat vital untuk menyesuaikan keahlian pekerja dengan kebutuhan pasar kerja baru,” kata dia.
Selanjutnya: Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menjelaskan tujuan platform ...
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid menjelaskan tujuan platform tersebut untuk memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan yang dapat diakses oleh seluruh tenaga kerja di Indonesia dari berbagai sektor dan industri.
Adanya Kadin for Naker, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
“Sehingga dapat meningkatkan link and match antara tenaga kerja dan kebutuhan industri,” ujar dia.
Menurut Arsjad, Kadin for Naker bisa dimanfaatkan untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang dipenuhi teknologi digital dan otomatisasi dapat memajukan industri. Namun berpotensi membuat disrupsi lainnya, yaitu penggantian sumber daya manusia oleh teknologi yang mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi produksi.
“Jadi ada dua hal, bagaimana kita perlu meningkatkan skill bagi para buruh atau tenaga kerja di era industri 4.0 dan juga penambahan keterampilan apabila sumber daya manusia harus digantikan oleh teknologi digital dan otomatisasi,” kata dia.
Selain itu, Arsjad menjelaskan, Kadin for Naker juga memberikan kesempatan bagi tenaga kerja yang ingin mengembangkan keterampilan kewirausahaan. Sehingga masing-masing keluarga sekarang dapat memiliki dua sumber pendapatan, yaitu kepala rumah tangga beserta istri.
“Dengan begitu, kesejahteraan keluarga tersebut dapat meningkat karena memiliki pemasukan tambahan keluarga,” ucap Arsjad.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini