Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo mengumumkan gaji guru bakal naik pada 2025. Gaji guru berstatus ASN disebut bakal mengalami kenaikan sebesar satu kali lipat dari gaji pokok.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, mengatakan, kenaikan gaji yang dimaksud berupa tunjangan profesi. Tunjangan akan diberikan kepada guru ASN dan non-ASN tiap bulan. “Namun penyalurannya tiap 3 bulan,” ujarnya kepada Tempo, Kamis, 5 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mekanisme penyaluran ini menurut dia mengikuti peraturan menteri pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi nomor 45 tahun 2023. Anak buah Sri Mulyani itu menjelaskan bahwa guru ASN akan mendapatkan tunjangan profesi, jumlahnya setara 1 kali gaji pokok sesuai golongan masing-masing. Semua akan mendapatkan termasuk ASN yang telah lulus Program Profesi Guru atau PPG tahun 2024 yang akan mendapatkan sertifikasi profesi pada 2025.
Sedangkan untuk guru non ASN, tahun ini nilai tunjangan profesinya akan naik dari Rp 1,5 juta menjadi Rp 2 juta sebulan. “Satuan biaya ini berlaku tidak hanya untuk mereka yang baru mendapatkan sertifikasi tahun 2025, tetapi juga untuk yang sebelumnya,” ujarnya.
Sebelumnya Menteri Keuangan mengatakan total anggaran untuk kesejahteraan guru pada 2025 naik Rp 16,7 triliun dari tahun 2025. Jumlah Aggaran tunjangan guru ASN dan non ASN dimuat dalam lampiran Peraturan Presiden Nomor 201 Tahun 2024 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025.
Berdasarkan beleid tersebut, dana tunjangan ASN daerah ditetapkan Rp 70 triliun. Sedangkan layanan pembiayaan kesejahteraan guru non ASN sebesar Rp 11,5 triliun.
Berdasarkan catatan pemerintah, ada 1.932.666 guru bersertifikat pendidik pada 2025 yang akan menerima tunjangan ini. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengatakan, angka tersebut meningkat 650 dari tahun 2024.
Hasan mengatakan jumlahnya akan ditingkatkan padatahun-tahun yang akan datang. “Karena sekarang guru-guru kita ada sekitar 2,9 juta orang," ujarnya saat memberikan keterangan pers usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.
Daniel A. Fajri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.