Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto mengatakan sektor perhotelan yang dikelola BUMN masih layak untuk dipertahankan. Hal ini mengomentari usulan Menteri Pertahanan sekaligus calon presiden Prabowo Subianto yang ingin negara melepas bisnis perhotelan BUMN ke swasta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“(Bahkan) tanpa injeksi Penyertaan Modal Negara (PMN) lebih lanjut,” kata dia saat dihubungi pada Kamis, 6 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia itu menjelaskan, BUMN sektor perhotelan masih bisa berkembang dalam ekosistem di bawah naungan BUMN Pariwisata (aviasi) yaitu InJourney. Dengan demikian produk holding itu bisa dijual secara bundling, sehingga menghasilkan harga yang lebih kompetitif.
Dulunya, kata Toto, keberadaan BUMN sebagai pengelola hotel adalah pembuka jalan, karena relatif belum ada operator bisnis di sektor tersebut. Ia yakin, negara tentu memiliki prioritas dalam mengelola produk atau jasa mereka, demi kepentingan publik. Serta agar kondisi kesehatan perusahaan berjalan baik.
“(Buat) pemerataan kesempatan bagi industri nasional untuk tumbuh di sektor bisnis ini,” ucapnya.
Prabowo Subianto di acara Mandiri Investment Forum 2024 di Hotel Fairmont pada Selasa, 5 Maret 2024, menyebut Indonesia tidak perlu hotel milik negara atau yang berada di bawah naungan BUMN.
“Menurut saya, kita tidak membutuhkan hotel milik negara. Bagaimana menurut Anda, Pak Erick? Saya meminta saran Anda. Saya ingin meminta persetujuan yang rasional dan masuk akal,” kata dia.
Prabowo menjelaskan bahwa dia terbuka dengan kerja sama bisnis dan investasi. Jika ada pihak-pihak yang ingin bekerja sama dalam hal bisnis, dia menyambut dengan tangan terbuka.
Sementara itu, Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) Dony Oskaria mengatakan usulan Prabowo sejalan dengan apa yang sedang dilakukan oleh InJourney. Perusahaan disebut sedang menyiapkan hospitality fund, platform kerjasama antara InJourney dengan swasta untuk mengelola bisnis perhotelan mereka.
AISYA AMIRA WAKANG