Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Presiden Honeywell Indonesia, Roy Kosasih: Sumber Daya Manusia Kunci Revolusi Industri 4.0

Bagi sektor industri, revolusi industri 4.0 memberi peluang percepatan penguasaan teknologi sebagai kunci penentu daya saing nasional. Kemunculan era keempat ini ditandai dengan meningkatnya konektivitas, efisiensi industri, penggunaan sumber daya yang tepat guna, dan teknologi canggih.

18 Maret 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam era ini terbentuk peluang baru bagi bidang ekonomi, sosial, maupun munculnya pengembangan manusia sebagai pribadi. Namun, di sisi lain, revolusi industri 4.0 berpotensi menyebabkan marginalisasi kelompok masyarakat yang tidak memiliki kesiapan bersaing secara individu. Kondisi ini dapat memunculkan kesenjangan sosial, menciptakan risiko keamanan, dan merusak hubungan antarmanusia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepada wartawan Tempo, Syailendra Persada, Presiden Honeywell Indonesia, Roy Kosasih, mengatakan kesiapan manusia memang menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia menghadapi revolusi industri 4.0. "Bangsa ini akan mendapatkan bonus demografi anak muda sehingga sangat bisa menghadapi industri 4.0. Tinggal bagaimana menyiapkannya," ujarnya kepada Tempo di Shanghai, Cina, akhir Februari lalu. Berikut ini petikan wawancaranya:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bagaimana Anda melihat perkembangan revolusi industri 4.0 di Indonesia?

Saya melihat para pelaku usaha sedang berupaya menghadapi revolusi industri 4.0. Bagi para pelaku usaha, industri 4.0 merupakan sesuatu yang tak bisa dihindari. Saat ini, yang perlu dipersiapkan adalah bagaimana sumber daya manusia (SDM).

SDM Indonesia sudah siap?

Seorang menteri juga pernah menanyakan hal serupa kepada saya. Dia bertanya apakah SDM Indonesia siap ketika industri 4.0 terjadi. Jawaban yang bisa saya berikan adalah tergantung bagaimana pemerintah dan pihak lain menyiapkan hal itu.

Stimulus dalam bentuk apa yang diberikan Honeywell?

Misalnya bekerja sama dengan tiga universitas, yaitu Institut Teknologi Bandung; Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta; dan Universitas Indonesia. Di ketiga universitas ini, Honeywell membuat laboratorium belajar terhubung yang menggunakan teknologi proses, simulasi, dan smart building. Contohnya di ITB. Di sana, kami mengembangkan laboratorium yang menggunakan konsep Honeywell Process Solutions, sehingga mahasiswa bisa merancang dan mengendalikan pelbagai proses penyulingan dan pengolahan kimia.

Bagaimana Honeywell bersaing di era industri 4.0?

Honeywell berfokus pada teknologi connected di sektor kedirgantaraan, gedung, pabrik, dan utilitas, seperti listrik, rantai pasok, serta keamanan karyawan perusahaan. Pengalaman kami dalam menggabungkan perangkat lunak dan produk fisik telah terbukti bisa mendongkrak bisnis pelanggan. Salah satunya dengan teknologi gedung pintar atau smart building.

Apa kaitan antara smart building dan era industri 4.0?

Industri 4.0 mendorong terwujudnya "gedung pintar", di mana operasional gedung dipantau oleh sistem cyber-fisik atau kombinasi manusia dengan komputer. Sehingga pengelola gedung mampu mengambil keputusan secara cepat, tepat, dan konsisten. Melalui IoT (Internet on Things), sistem yang kami bangun bisa berkomunikasi dengan sistem lainnya dan juga dengan manusia.

Seberapa besar efisiensi dengan teknologi ini?

Penggunaan listrik untuk pendingin udara atau lampu di dalam bangunan bisa menelan 80 persen dari pengeluaran pelaku usaha. Dengan teknologi ini, kami bisa menekan 20 sampai 50 persen pengeluaran.

Bagaimana prospek bisnis gedung pintar ini di Indonesia?

Jika dibandingkan dengan negara ASEAN lain, pertumbuhan gedung di Indonesia memang kurang cepat. Namun, saya yakin saat ini para pelaku usaha di Indonesia sedang berlomba menggunakan teknologi untuk masuk ke industri 4.0 dan Honeywell sudah siap masuk ke sana dengan menawarkan konsep ini. Beberapa industri besar sudah meminta kami menanamkan teknologi kami ke tempat mereka.

Roy Kosasih

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus