Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Produksi Padi Nasional Tahun Ini Meningkat, Mentan Targetkan Luas Tambah Tanam Bisa Capai 1,6 juta Ha

Menteri Pertanian meminta penanggung jawab lapangan untuk melakukan pemantauan rutin luas tambah tanam untuk meningkatkan produksi padi.

10 April 2025 | 11.14 WIB

Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan), dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kiri) melihat lokasi panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Ligung, Majalengka, Jawa Barat, 7 April 2025. Antara/Dedhez Anggara
Perbesar
Presiden Prabowo Subianto (kanan) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kedua kanan), dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (kiri) melihat lokasi panen raya padi di Desa Randegan Wetan, Ligung, Majalengka, Jawa Barat, 7 April 2025. Antara/Dedhez Anggara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut ada peningkatan signifikan pada produksi padi nasional pada tahun ini. Hingga Maret 2025, capaian luas tambah tanam meningkat dari 900 hektare menjadi 1,2 juta hektare. “Capaian bulan Maret meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Amran, dalam keterangan tertulis pada Rabu, 9 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Terhadap capaian itu, Amran mengimbau penanggung jawab lapangan agar menjaga ritme tanam. Amran menargetkan luas tambah tanam minimal bisa mencapai 1,6 juta hektare.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amran juga menyampaikan pentingnya evaluasi rutin terhadap luas tambah tanam untuk mencapai target swasembada pangan. Amran mengatakan, penanggung jawab program di daerah akan dipanggil oleh Kementerian Pertanian apabila terjadi penurunan produksi. “Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan," ujar dia.

Amran optimistis produksi beras pada 2025 akan melebihi capaian tahun lalu jika dibarengi dengan strategi tanam yang lebih ketat, pengawasan berlapis, dan dukungan kebijakan dari pusat.

Berdasarkan keterangannya, hasil evaluasi angkat tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat produksi beras dalam empat bulan terakhir ini sebagai yang tertinggi dalam satu dekade terakhir karena mencapai 16,5 juta

Di lain pihak, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga meminta agar evaluasi LTT dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Menurut dia, jumlah hasil produksi sangat ditentukan luas panen yang  keberhasilannya sangat ditentukan proses pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk, serta irigasi yang memadai. “Begitu nanam banyak, maka insya Allah panennya pun akan banyak,” kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus