Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut ada peningkatan signifikan pada produksi padi nasional pada tahun ini. Hingga Maret 2025, capaian luas tambah tanam meningkat dari 900 hektare menjadi 1,2 juta hektare. “Capaian bulan Maret meningkat dari 900-an ribu hektare menjadi lebih dari 1,2 juta hektare dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Amran, dalam keterangan tertulis pada Rabu, 9 April 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terhadap capaian itu, Amran mengimbau penanggung jawab lapangan agar menjaga ritme tanam. Amran menargetkan luas tambah tanam minimal bisa mencapai 1,6 juta hektare.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Amran juga menyampaikan pentingnya evaluasi rutin terhadap luas tambah tanam untuk mencapai target swasembada pangan. Amran mengatakan, penanggung jawab program di daerah akan dipanggil oleh Kementerian Pertanian apabila terjadi penurunan produksi. “Kalau mau pangan terpenuhi, harus evaluasi harian, bukan bulanan," ujar dia.
Amran optimistis produksi beras pada 2025 akan melebihi capaian tahun lalu jika dibarengi dengan strategi tanam yang lebih ketat, pengawasan berlapis, dan dukungan kebijakan dari pusat.
Berdasarkan keterangannya, hasil evaluasi angkat tetap (ATAP) menunjukkan kenaikan sebesar 60 persen. Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat produksi beras dalam empat bulan terakhir ini sebagai yang tertinggi dalam satu dekade terakhir karena mencapai 16,5 juta
Di lain pihak, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono juga meminta agar evaluasi LTT dilakukan setiap hari dan dilaporkan secara nasional. Menurut dia, jumlah hasil produksi sangat ditentukan luas panen yang keberhasilannya sangat ditentukan proses pembibitan dan pembenihan, ketersediaan pupuk, serta irigasi yang memadai. “Begitu nanam banyak, maka insya Allah panennya pun akan banyak,” kata dia.