Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi program padat karya tunai (PKT) yang diterapkan di Desa Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. "Ya ini padat karya yang dilaksanakan oleh Kementerian Desa. Saya melihat bagus pemanfaatannya, membikin infrastruktur yang kecil, jalan desa," kata Jokowi dalam siaran tertulisnya, Sabtu, 14 Juli 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proyek infrastruktur yang dibangun adalah pengecoran jalan sepanjang 300 meter dan akan dikerjakan dalam waktu 30 hari. Anggaran yang digunakan untuk proyek ini sebesar Rp 284 juta dan berasal sepenuhnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain kemanfaatan dari sisi infrastruktur, Jokowi menuturkan, program padat karya tunai memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat. "Tadi saya tanya satu per satu, digaji berapa? Rp 95 ribu. Artinya, padat karya ini juga memberikan manfaat ekonomi untuk income di masyarakat," katanya.
Selain pengecoran jalan, salah satu program padat karya tunai ialah membangun sarana sanitasi berupa 30 jamban untuk 30 kepala keluarga (KK) dengan anggaran Rp 2 juta per jamban. Jokowi pun ikut menyambut baik program tersebut. "Ini juga membangun sebuah sanitasi yang baik bagi keluarga, kesehatan lingkungan di kampung," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI itu mengatakan penggunaan dana desa, baik untuk irigasi, jalan desa, sanitasi maupun posyandu, sudah sangat efektif. Dalam empat tahun terakhir, ujar dia, pemerintah sudah memberikan dana Rp 187 triliun kepada desa. "Manfaatnya tentu saja kita ingin perputaran uang di bawah juga semakin banyak," katanya.
Dalam kunjungannya ke Banyuasin, Jokowi turut didampingi istrinya, Iriana Joko Widodo, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjoyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, dan Bupati Banyuasin SA Supriono.