Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR bergerak membantu penanganan darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Upaya tanggap darurat dilakukan dengan mengerahkan sumber daya dan personel di balai-balai Kementerian PUPR yang berada di Provinsi Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penanganan tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru atas perintah Presiden Joko Widodo untuk membantu korban bencana dan mengambil langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis di laman pu.go.id, Senin, 6 Desember 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data sementara lokasi terdampak erupsi Semeru di Kabupaten Lumajang berada di Desa Supiturang dan Curah Kobokan di Kecamatan Pronojiwo serta Desa Sumber Wuluh di Kecamatan Candipuro. Saat ini masih terus dilakukan pendataan terkait kerusakan dan korban jiwa.
Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Ditjen Cipta Karya telah memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter, empat unit Mobil Tangki Air (MTA) kapasitas 4.000 liter, enam unit tenda hunian darurat, satu mobil toilet, dan dukungan sepuluh personel tanggap darurat. Saat ini, dukungan peralatan sudah berada di lokasi dan akan segera diinstall di lokasi-lokasi pengungsian sesuai hasil koordinasi dengan BPBD Lumajang.
Selanjutnya juga dukungan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, Ditjen Sumber Daya Air dengan mengerahkan alat berat untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak seperti satu unit excavator, satu unit loader, dua dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa satu set lighting lamp, satu unit MTA dan alkon, dua drum solar serta oli hidrolik dan oli mesin.
Langkah-langkah tanggap darurat juga dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali dengan melakukan pembersihan jaringan jalan untuk memulihkan konektivitas, baik jalan nasional, provinsi, maupun kabupaten dengan mengerahkan tiga unit loader, satu unit grader, empat unit excavator, satu unit dozer, empat unit dump truck, dan satu unit water tank kapasitas 5.000 liter.
Informasi sementara terdapat satu jembatan runtuh akibat lahar dingin Gunung Semeru yakni Jembatan Besuk Koboakn yang berada di Ruas Jalan Nasional Turen - Lumajang. Jembatan Besuk Koboan dibangun pada tahun 1997 memiliki panjang bentang 129 meter dan lebar 9,6 meter.
Saat ini Tim Tanggap Darurat Kementerian PUPR baru bisa mendekat ke beberapa titik lokasi Jembatan Besuk Kobokan karena tebalnya lumpur dan masih berada di zona berbahaya. Langkah penanganan dilakukan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang - Turen -Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Kobokan.
Erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu 4 Desember 2021 sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengeluarkan abu vulkanik mengarah ke wilayah Besuk Kobokan. Tercatat wilayah terdampak paling parah berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro di Kabupaten Lumajang.
Kementerian PUPR melalui balai-balai di Jawa Timur terus berkoordinasi dengan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD), Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Lumajang dalam rangka verifikasi data dan pelaksanaan langkah-langkah penanganan jangka pendek maupun jangka panjang.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.