Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Solo - Manajemen Pusat Grosir Solo (PGS) Solo sedang mempersiapkan konsep baru wisata belanja di Kota Solo yang akan diterapkan mulai tahun 2026. PGS yang merupakan salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bengawan itu bakal dipersiapkan menjadi kawasan one stop shopping.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager PGS Solo Ngatiman Wikrama mengemukakan persiapan konsep baru wisata belanja di PGS dimulai dengan merenovasi berbagai fasilitas di kawasan belanja itu secara besar-besaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Renovasi sudah mulai kami lakukan saat ini. Prosesnya bertahap, dimulai dari lantai 2 yang akan kami tata dan ubah letaknya menjadi empat zona atau klaster tenant,” ujar Ngatiman ketika ditemui di PGS, Selasa, 5 Maret 2024.
Dia menjelaskan PGS akan memiliki wajah baru di basement atau lantai dasar. Jika saat ini di lantai dasar itu lebih didominasi oleh produk-produk batik dan fesyen, ke depan akan dikonsep menjadi sentra kuliner, kerajinan, dan pusat oleh-oleh.
"Selama lebih dari 20 tahun menjadi jujugan wisatawan untuk membeli buah tangan, kini kami ingin memberikan suasana baru kepada mereka. Jadi nantinya orang datang ke sini tak hanya bisa belanja, tapi bisa dimanjakan dengan berbagai sajian kuliner khas Solo dan juga pusat oleh-oleh," tuturnya.
Ngatiman menyebut PGS ingin bersinergi dengan pemerintah seiring gencarnya pertumbuhan wisata di Solo. "Supaya pelancong yang ingin berbelanja one stop solution bisa mampir ke PGS," ucapnya menambahkan.
Dia mengatakan penempatan tenan di PGS pasca renovasi akan diprioritaskan untuk pedagang lama. "Pedagang lama kita saat ini ada sekitar 500-600. Tapi belum konfirmasi semuanya, masih kita tawarkan. Kalau total kapasitas kita ada 900an tenan. Jika ditambah dengan basement bisa 1.000an,” tuturnya.
Selanjutnya: Selain itu, manajemen PGS Solo juga ingin mendorong digitalisasi....
Selain itu, manajemen PGS Solo juga ingin mendorong digitalisasi di kalangan pedagang dengan menyediakan aplikasi khusus berbasis customer relationship management atau CRM. Dengan aplikasi tersebut, selain dapat bertransaksi secara online, para pedagang juga langsung terhubung dengan reseller, sekaligus menyajikan berbagai macam informasi mulai stok hingga point of sales.
"Jadi lantai 1 dan lantai 2 akan jadi pusat belanja online dan offline. Semua pedagang nantinya akan kami fasilitasi dengan aplikasi CRM, yang terhubung dengan reseller, sehingga para reseller yang akan mendatangi pedagang,” jelasnya.
Sales Marketing PGS Solo, Yenny, menambahkan manajemen juga menyiapkan fasilitas studio foto produk dan live stream studio untuk membantu pedagang mempromosikan produk mereka.
Setelah direnovasi, Ngatiman menargetkan penambahan pengunjung PGS dapat mencapai 10 ribuorang per hari. Saat ini, kunjungan PGS mencapai 6.000 orang per hari saat weekend.
"Selain itu, dengan renovasi akan menguatkan Kota Solo sebagai destinasi wisata belanja. Karena sudah jadi trade mark untuk beli oleh-oleh ya di PGS,” ujarnya lagi.
Ngatiman berharap dengan persiapan konsep baru tersebut PGS nantinya juga siap menjadi trendsetter di Kota Solo. Sebagai pasar tradisional yang memiliki lapak transaksi online.