Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Rahasia Rasuah Rudi

18 November 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENDUDUKI dua jabatan prestisius, Rudi Rubiandini berpenghasilan ratusan juta rupiah. Menjadi Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi, dia digaji Rp 220 juta per bulan. Sebagai komisaris PT Bank Mandiri Tbk, dia mendapat Rp 75 juta.

Tapi itu tak cukup. Operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi pada 13 Agustus lalu membongkar praktek lancung Rudi. Pengakuan sejumlah saksi dan penggeledahan di berbagai tempat membuka rahasia pundi-pundi Rudi. Dana gelap itu dicurigai bersumber dari suap sejumlah perusahaan minyak dan gas bumi.

Guru besar Institut Teknologi Bandung ini memakai Deviardi, pelatih golfnya, sebagai penampung sekaligus kasir pembayar beragam keperluan pribadi. Dalam dokumen pemeriksaan komisi antikorupsi terungkap Deviardi mengaku beberapa kali diutus menjemput uang rasuah, yang lalu disimpan di tabungan dan safe deposit box. Sesekali Rudi mengecek dan menghitung lembaran dolar yang diterimanya. Distribusi dana haram itu dicatat Deviardi dengan tulisan tangan di buku agenda cokelat bertulisan Volvo.

Febri Prasetyadi Soeparta

  • Disebut-sebut merupakan orang kepercayaan pengusaha Garibaldi "Boy" Thohir.
  • Uang: US$ 700 ribu
  • Lokasi pemberian: Hotel Mandarin Orchard Singapura, Juli 2013

    Tempat penyimpanan:

    Ditransfer ke Indonesia melalui Kernel Oil, lalu diambil Deviardi dalam dua tahap:
    1. US$ 300 ribu penyerahan di lobi Equity Tower, Sudirman Central Business District, Jakarta, 26 Juli 2013.
    2. US$ 400 ribu diambil pada 13 Agustus lalu, diserahkan ke Rudi Rubiandini (tertangkap KPK).

    Motif:
    Diakui sebagai tanda terima kasih rampungnya alokasi gas Matindok untuk PT Panca Amara Utama.

    "Tidak ada perintah pemberian uang. Alokasi gas Panca Amara Utama diselesaikan di era Kepala BP Migas R. Priyono, bukan di era Rudi Rubiandini."
    – Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Panca Amara Utama)

    Widodo Ratanachaitong
    Bos Kernel Oil Pte Ltd.

  • Uang: Sin$ 200 ribu
  • Lokasi pemberian: Singapura, April 2013
  • Tempat penyimpanan: CIMB Niaga Singapura
  • Motif: Diduga untuk memuluskan Kernel memenangi tender minyak mentah dan kondensat bagian negara di SKK Migas pada Agustus 2013.

    "Widodo tidak pernah berniat memberikan uang untuk Rudi Rubiandini. Kalau untuk Deviardi mungkin saja."
    – Rudy Alfonso, pengacara Widodo

    Artha Meris Simbolon
    Direktur Utama PT Parna Raya Group.

    Uang:
    1. US$ 250 ribu

    Lokasi pemberian: Hotel Sari Pan Pacific, Februari 2013
    2. US$ 22.500

    Lokasi pemberian: Cafe Nanini Plaza Senayan, Maret 2013
    3. US$ 50 ribu

    Lokasi pemberian: Restoran McDonald's Kemang, Juli 2013
    4. US$ 200 ribu

    Lokasi pemberian:
    Sekitar Fuji Image Plaza Menteng, Agustus 2013
    Tempat penyimpanan: Safe deposit box CIMB Niaga Pondok Indah
    Motif : Diduga buat memuluskan rencana permintaan penurunan harga gas untuk PT Kaltim Parna Industri, anak usaha Parna Raya.

    "Harga gas untuk Kaltim Parna Industri tidak berubah dan kami tidak berhubungan dengan SKK Migas. Penentuan harga kewenangan Kementerian Energi."
    – Andika Yoedistira, pengacara Artha Simbolon

    Pejabat SKK Migas

    Uang:
    1. Sin$ 600 ribu dari Yohanes Widjanarko, Wakil Kepala SKK Migas, melalui seorang pengusaha, pada Januari.
    2. US$ 50 ribu dari Iwan Ratman, Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas (non-aktif), pada Januari-Februari.
    3. US$ 200 ribu dari Gerhard Maarten Rumeser, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, pada Januari-Februari.

  • Tempat penyimpanan: Safe deposit box CIMB Niaga Pondok Indah
  • Bantahan: "Saya tidak pernah melakukan pemberian dalam bentuk apa pun kepada Saudara Deviardi." (Yohanes Widjanarko)
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus