Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rajinnya rekan di Malaysia

Pers malaysia sudah agak maju menerapkan laporan investigatisi. para wartawannya belakangan ini bahkan terdorong oleh sikap pm mahathir mohamad. (md)

20 Maret 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pers Malaysia sudak agak maju menerapkan laporan investigasi. Para wartawannya belakangan ini bahkan terdorong oleh sikap PM Dr. Mahathir Mohamad, menurut pembantu TEMPO di Kuala lumpur, Azlan Ahmad. Laporannya. DI kantor redaksi Berita Hanan (oplah 190.000). telepon berdering tak henti-hentinya lebih-lebih di bagian Pengkhidmatan Gerak Kilat (Pelayanan Kilar) Suaru hari datang telepon dari seorang penghuni perumahan baru yang dlbangun Perusahaan Perumahan Perbadanan Kemajuan Selangor (PKNS). Dia memberilahukan bahwa rumah-rumah bikinan perusa haan iru tak beruang dapur. Yunos Alias, wartawan suratkabar Malaysia itu, segera meninggalkan kantornya. Bersama seorang fotografer, dengan mobil yang diserirnya sendiri, Yunos meninjau lokasi perumahan itu. "Wah, memang benar. Rumah-rumah ini tidak berdapur," gerutunya. "Karena tidak berdapur, Mak Cik terpaksa membuat pondok kecil di belakangnya," keluh seorang penghuni. Bagaimana terjadi demikian? Kenapa diluluskan pemerintah Malaysia? bukankah ini menjengkelkan para penghuni? segitu banyak pertanyaan timbul di kepala Yunos Alias Ternyata 200 unit rumah di sana dengan keadaan sama. Segera Yunos melanjutkan penelitian. Investigasi pun diadakan ke mana-mana. Hari itu juga dia berhasil menyusun beritanya Dan dengan huruf-huruf besar berirama muncul berjudul 200 rumah PKN tanpa dapur. Pernah ada kasus lain. Jabatan (Departemen) Kerja Raya di Kuala Lumpur membeli 20 trakror. Tapi ternyata mesin-mesin itu terbengkalai tak dioperasikan. Departemen tersebut pada mulanya tak mau memberi konfirmasi Tapi Yunos Alias tak mau berhenti. Dia mengecek lagi jumlah traktor yang nganggur itu. Kenapa terjadi demikian? Padahal melibatkan jutaan dollar Malaysia, uang rakyat? inikan muhazir? Dengan fakta yang dikumpulkannya, akhirnya Yunos bisa memaksa pejabat pemerinrah yang bersangkutan huka mulut. "Saya banyak dapat halangan dari pejabat pemerintah yang tersangkut perkara ketidakberesan pekerjaannya," tutur Yunos Alias. Bila terbentur, katanya dia biasanya mencari sumber lain yang bisa memberi kepastian. Maka sebagai investigative reporter, Yunos Alias bekerja tak kenal lelah. Dia berani, pintar dan sabar. Sewaktu-waktu dia bisa berseloroh, tapi langkahnya tangkas dan pikirannya selalu berputar. Ancaman? "Saya tak pernah lagi diancam siapa pun," rutur Yunos. Nama wartawan di Malaysia selalu dicantumkan dalam berita Meski begitU, menurut Yunos, dia tak gentar, selama yang ditulisnya benar. "Masyarakat memerlukan bantuan kami,' katanya. Dan dia tak segan-segan menyamar sebagai pegawai pemerintah, agar pihak yang bersalah mau buka mulut rupanya mereka gentar menghadapi pejabat pemerintah. Keberanian para wartawan Malaysia bertambah, sejak mereka yakin pemerintahan PM Dr Mahathir Mohamad bersikap "liberal Buktinya? Pekan lalu, misalnya, Berita Harian mengungkapkan bahwa ada satu sekolah negeri telantar, hingga bangunannya sudah buruk dan usang Begitu tersiar esoknya, Departemen Pendidikan langsung bereaksi. "Kami akan mengambil tindakan sepatutnya untuk memperbaiki sekolah yang terletak di Kampung Estet Getah," kata pihak Departemen Pendidikan. Tapi koran Malaysia memang bekerja cukup hati-hati. Pernah Malay Mail (berbahasa Inggris, oplah 70.000), misalnya, dalam November 191 mengungkapkan pekerja-pekerja di Rumah Sakit sesar Kuala Lumpur mencuri bahan makanan rumah sakit itu. Kasus tersebut disiarkan secara besar-besaran di koran berbentuk tabloid yang berpengaruh di negara-bagian Selangor dan Negeri Sembilan itu. Berita iru menyebabkan nelanemen Kesehatan mengerahkan Baglan Rumah Sakir meneliti lebih lanjut kasus itu. Dan Menteri Kesehatan mengeluarkan perintah menindak berat siapa Siapa yang didapati bersalah. Berita iru, menurut warrawan senior Malay Mail, disiarkan setelah selama sepekan beberapa reporter dan fotografer dikerahkan menelitinya. Dengan bersembunyi di belakang dapur rumah sakit, mereka memperhatikan tindak-tanduk para pekerja di sana. "Peranan pers seharusnya bertindak sebagai pengawas (Watch dog)," ujar wartawan senior tadi. Sekarang ini sedang ramai di Malaysia dibicarakan kasus uang komisi dari anggaran belanja Departemen Pendidikan. yang menyangkut berbagai pembelian Uang komisi ini bahkan bisa masuk kantung Kepala Sekolah. Jumlahnya jutaan dollar Malaysia. Investigative reporting dipelopori koran The New Straits Times, Berita Harian dan Malay Mail yang bergabung dalam kubu The New Straits Times Press (Malaysia) Berhad. Kantornya menempati gedung berlantai lima di Jalan Riong, Daerah Bangsal, Kuala lumpur. Gedungnya serta lengkap dengan peralatan pers yang modern Laporan investigasi oleh The New Straits Times biasanya muncul dalam rubrik Timesprobe. Masyarakat menyambut hangat. Hingga media lain pun seperti Warta Terbaru, Perdana, Tanah Air Watan, Star dan Echo melakukannya . Kubu The New Straits Times sendiri melakukan kegiatan ini sejak Dr. Nordin Sophee pertengahan tahun lalu dilantik sebagai editor. Dan mereka semakin bergairah, karena PM Dr. Mahathir Mohamad merestuinya. Ini sejalan dengan semboyan pemerintahan bersih, cakap dan jujur. Ironisnya di sana masih lumayan banyak peraturan yang berupa "ranjau" pers.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus