Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Rasio Kewirausahaan Masih Jauh dari Target 12 Persen, Ini Strategi Kemenkop UKM

Kemenkop UKM mengupayakan untuk memasukkan materi kewirausahaan ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.

17 November 2023 | 19.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengertian kewirausahaan merujuk pada usaha yang dilakukan sendiri untuk mendapatkan keuntungan. Berikut ini tujuan dan jenis-jenisnya. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mencatat saat ini Indonesia baru mencapai rasio kewirausahaan sebesar 3,47 persen. Padahal untuk dikategorikan sebagai negara maju pada 2045, Indonesia harus memiliki kenaikan rasio entrepreneur atau wirausaha mencapai 12 persen. Kemenkop UKM mengklaim telah melakukan beberapa upaya mencapai target itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesMenkopUKM), Arif Rahman Hakim mengatakan butuh upaya keras dari pemerintah dan stakeholder agar target minimal 12 persen di tahun 2045 bisa terpenuhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Salah satu syarat tingkat rasio usaha mencapai 12 persen. Saat ini rasionya di Indonesia baru mencapai 3,47 persen, dan membutuhkan kerja sama dan kolaborasi semua pihak untuk dapat meningkatkannya," ujar Arif dalam diskusi media bertema ‘UMKM Naik Kelas Menuju Indonesia Emas’ di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, pada Jumat, 17 November 2023.

Arif mengatakan inovasi menjadi kunci penting dalam meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia dan juga meningkatkan kapasitas UMKM. 

"Saat ini pengembangan kewirausahaan berfokus pada inovasi yang menjadi salah satu kunci untuk menghadapi tantangan transformasi tren dunia yang cukup cepat. Inovasi pula yang dibutuhkan UMKM untuk berkembang lebih jauh hingga naik kelas," ucap Arif.

Asisten Deputi Pembiayaan dan Investasi UKM, Deputi Bidang UKM, KemenKop UKM, Temmy Satya Permana mengatakan untuk meningkatkan rasio kewirausahaan, Kemenkop UKM juga bekerja sama dengan start up yang diharapkan dapat menjadi enabler bagi UMKM untuk berkembang. 

"Kita juga ada program entrepeneur hub. Kita ingin mahasiswa lulus enggak melulu mengejar jadi ASN. Tapi memang biasanya terbentur keberpihakan permodalan. Bank hanya ingin membiayai yang betul-betul sudah teruji. Kalau yang baru mulai usaha, kan susah," kata Temmy. 

Ia juga menyebut di bidang pendidikan, Kemenkop UKM mengupayakan untuk memasukkan materi kewirausahaan ke dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Menurutnya, hal ini penting dilakukan untuk meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus