Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi optimistis registrasi kartu prabayar hanya akan menurunkan penjualan pada awal penerapannya. Ia meyakini, dengan mekanisme satu orang hanya bisa memiliki tiga nomor dan harus diregistrasi lebih dulu, masyarakat lama-kelamaan akan terbiasa dengan sistem tersebut.
"Ada tendensi (masyarakat) malas untuk meregistrasi kartu prabayarnya, tapi cuma di awal-awal ini saja," ujarnya saat ditemui Tempo setelah menghadiri diskusi Economic Briefing 2017, yang digelar Tempo Media di gedung Indosat Ooredoo Pusat, Jakarta Pusat, Kamis, 16 November 2017.
Joy menjelaskan, dengan mewajibkan kartu diregistrasi sebelum digunakan, masyarakat akan merasa sayang membuang kartu lamanya saat kuota Internet sudah habis. Hal ini, kata dia, merupakan hal yang bagus untuk industri telekomunikasi karena nomor tidak dibuang.
Saat ditanya mengenai kemungkinan harga kuota akan lebih mahal, Joy mengatakan, ke depan akan dilakukan penyesuaian oleh operator sehingga harga tidak menjadi masalah.
Namun ia mengaku belum bisa melihat dampak dari registrasi prabayar saat ini. Sebab, kebijakan tersebut baru diberlakukan per 1 November kemarin sehingga dampak rugi atau tidaknya baru bisa dilihat beberapa pekan lagi.
Ditemui di tempat yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menjelaskan, hingga hari ini, jumlah kartu prabayar yang sudah melakukan registrasi sudah lebih dari 60 juta.
Dia meyakini program registrasi kartu prabayar akan berjalan dengan baik hingga batas waktu Februari 2018 mendatang. "Nanti pelanggan akan bisa melihat kartu keluarganya sudah bisa digunakan untuk berapa nomor, itu sedang kami persiapkan mekanismenya," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini