Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jalur kereta api Cirebon-Purwokerto, tepatnya antara Stasiun Ciledug-Ketanggungan mengarah ke Purwokerto dan Stasiun Tanjung-Losari arah Tegal, tidak bisa dilalui karena banjir akibat luapan Sungai Cisanggarung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rel keretanya tertutup banjir akibat luapan Sungai Cisanggarung dan kereta tidak bisa lewat atau lumpuh total," ucap Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 3 Cirebon Krisbiyantoro di Cirebon, Jumat, 23 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria yang akrab disapa Kris itu mengatakan kejadian tersebut diketahui pihaknya pada dinihari tadi. "Kami memperoleh informasi dari warga sekitar pukul 00.30 WIB," ujarnya.
Sekitar pukul 00.44 WIB, jalur tersebut masih bisa dilewati. Namun kecepatan di titik banjir dikurangi hanya 10 kilometer per jam untuk jalur hulu dan 20 kilometer per jam untuk jalur hilir.
"Lalu, pada pukul 02.45 WIB, kedua jalur kereta dinyatakan tidak aman atau tidak bisa dilewati," tuturnya.
Akibat banjir tersebut, perjalanan kereta Cirebon-Purwokerto maupun sebaliknya sempat dialihkan melalui jalur utara.
Namun, menurut Kris, jalur utara antara Stasiun Tanjung dan Losari ketinggian airnya pun kini telah mencapai 13 sentimeter, baik hulu maupun hilir, dan pada pukul 11.30 WIB dinyatakan semboyan 3 atau tidak bisa dilewati.
Kris mengatakan, akibat banjir yang terjadi saat ini, semua perjalanan kereta api Cirebon-Tegal dan Cirebon-Purwokerto tidak bisa dilakukan atau lumpuh total.
"Ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Cisanggarung. Yang semula hanya di jalur Cirebon-Purwokerto, sekarang terjadi juga di jalur Cirebon-Tegal," ucapnya.
Kris berujar, pihaknya meminta maaf kepada semua pengguna jasa kereta api karena kereta tidak bisa beroperasi, terutama yang melewati dua jalur itu.
ANTARA