Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengemukakan penambahan kualitas bahan bakar minyak menjadi Euro V melalui revitalisasi fasilitas pengolahan minyak. Produksi BBM jenis baru ini akan dimulai pada tahun 2022 mendatang.
"Jangka panjangnya sudah kami siapkan semua melalui proyek RDMP (revitalisasi development masterplan)," ungkap Sekretaris Perusahaan Pertamina Syahrial Mukhtar kepada Tempo, Senin 6 Agustus 2018.
Ada empat kilang yang akan direvitalisasi Pertamina. Di antaranya adalah kilang Balikpapan di Kalimantan Timur; Kilang Cilacap, Jawa Tengah; Kilang Balongan, Jawa Barat; dan Kilang Dumai, Riau. Perusahaan juga membangun kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur; dan Tuban, Jawa Timur, supaya kapasitas produksi kilang domestik meningkat ke 1,5 juta barel per hari.
Syahrial mengatakan revitalisasi yang bakal selesai adalah Kilang Balikpapan. Pertamina merencanakan tahap konstruksi untuk pengembangan kilang Balikpapan akan dimulai awal tahun depan. Sedangkan pemilihan kontraktor bakal dilaksanakan pada tahun ini. Kebutuhan dananya melebihi US$ 5 miliar.
Sembari memilih kontraktor, perusahaan juga masih berjibaku mencari mitra untuk mengurangi kebutuhan investasi proyek. Awalnya, Pertamina menggaet perusahaan Jepang, JX Nippon, untuk bersama-sama mengembangkan kilang. Namun kongsi yang disepakati sejak 2014 ini pupus lantaran JX Nippon ogah menekan angka investasi kilang.
Sementara, kilang Cilacap baru selesai direvitalisasi pada 2024 atau molor tiga tahun dari rencana semula. Revitalisasi kilang Balongan di Jawa Barat turut tertunda dari tahun 2020 ke ujung 2021. Revisi jadwal pembangunan kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur, diundur dari tahun 2023 ke 2025.
Sedangkan untuk kilang baru di Tuban, Jawa Timur, jadwal operasinya mundur dari 2021 ke 2024. Revitalisasi kilang Balongan dan Dumai masing-masing ditargetkan rampung pada 2023 dan 2024. "Kami harap semuanya bisa sesuai target yang ditetapkan pemerintah," tutur dia.
Selain memproduksi BBM, kata Syahrial, kilang juga akan memproduksi produk aromatik. Pasalnya, kata dia, Pertamina juga ingin menambah kemampuan di bisnis petrokimia. Imbal hasil dari bisnis ini diklaim perusahaan cukup menjanjikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini